Suara.com - Ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu memenuhi alun-alun Kabupaten Pati untuk melakukan aksi demo pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Aksi demo oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu ini tak hanya diwarnai orasi dan spanduk tuntutan, tetapi juga disemarakkan oleh iringan musik dari sound horeg yang sengaja didatangkan sejak semalam, Selasa, 12 Agustus 2025.
Hal ini diketahui dari unggahan TikTok @unikaja1, yang memperlihatkan momen beberapa truk sound horeg datang untuk mengiringi masyarakat demo.
Pada truk sound horeg itu pun terdapat spanduk yang menyatakan siap mengiringi warga Pati demo untuk melengserkan Bupati Pati, Sudewo.
"Warga Pati bersatu demo 13 Agustus, lengserkan Bupati Sudewo," tulisan dalam spanduk truk sound horeg.
Tak hanya itu, ada pula truk sound horeg lainnya yang membawa spanduk meminta Bupati Pati, Sudewo untuk mundur atas kesadarannya sendiri.
"Bupati Sudewo pilih mundur secara ksatria atau dilengserkan rakyat Pati," tulisan pada spanduk tersebut.
Getaran bass dari sound horeg yang menggelegar sepanjang malam seolah menjadi genderang perlawanan rakyat yang sudah muak dengan kebijakan pemerintah daerah.
Tak hanya itu, massa aksi juga melakukan aksi teatrikal yang dramatis dengan membawa sebuah keranda mayat.
Baca Juga: Tompi Izinkan Lagunya Dinyanyikan Gratis, Sindir Keras Mekanisme Royalti: Gak Masuk Akal Sehat!
Keranda tersebut menjadi simbol "kematian" kepercayaan rakyat terhadap kepemimpinan Bupati Sudewo.
Hal ini diketahui dari unggahan Instagram @patinews yang memperlihatkan sejumlah pendemo mengangkat keranda yang ditutup kain kafan putih bertuliskan selamat tinggal untuk Bupati Pati, Sudewo.
Namun menariknya, masyarakat menuliskan nama Bupati Sudewo secara terbalik "Owedus".
"OWEDUS selamat tinggal," tulisan dalam keranda tersebut.
Bahkan tak turut ketinggalan, sejumlah pendemo juga mengibarkan bendera One Piece di bawah sejumlah bendera merah putih yang berkibar.
Seperti yang diketahui, bendera One Piece itu merupakan simbol perjuangan melawan ketidakadilan, kebebasan, dan perlawanan terhadap tirani.
Tag
Berita Terkait
-
Desak Bupati Sudewo Mundur, Ini 5 Tuntutan Rakyat di Aksi Demo Pati 13 Agustus 2025
-
3 Mobil Mewah di Garasi Bupati Pati Sudewo: Totalnya Tembus Rp6,3 Miliar, Tahun Muda Semua
-
Analisis jika Bupati Pati Sudewo Tak Lengser, Pejabat Arogan Lain akan Semakin Berani?
-
Ratusan Warga Kepung Kantor Bupati Pati, Spanduk Raksasa 'Pecat Sudewo' Terbentang
-
Rakyat Pati Demo Besar-besaran Hari Ini, Ribuan Aparat Terjun Mengamankan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum