News / Metropolitan
Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:40 WIB
Bupati Pati, Sudewo. [Dok. Instagram]

Suara.com - Aksi demo besar-besaran di Kabupaten Pati pada Rabu (13/8/2025) berujung ricuh. Ribuan massa yang menuntut Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya bentrok dengan aparat, mengakibatkan puluhan orang terluka.

Di tengah kabar simpang siur soal korban jiwa, Sudewo menanggapi dengan menyebut bahwa jika memang ada korban meninggal, hal itu sudah menjadi takdir peserta aksi demo.

“Itu takdir, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Sudewo dalam video wawancara dengan awak media yang beredar.

Dalam cuplikan video tersebut, Sudewo tetap kukuh tidak akan mundur karena ia dipilih sah secara konstitusi. Dia pun berulang kali menyampaikan akan memperbaiki semuanya karena baru menjabat jadi bupati.

Tak Ada Korban Jiwa

Hasil penelusuran Polda Jawa Tengah memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam aksi tersebut. Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto.

“Hasil penelusuran kami hingga sore ini, tidak ditemukan adanya korban meninggal dunia,” katanya.

Menurut Artanto, sedikitnya 34 orang dirawat di RSUD Soewondo Pati akibat kericuhan, termasuk tujuh anggota Polri. Beberapa korban mengalami sesak napas akibat paparan gas air mata, sementara lainnya menderita lebam, luka robek, hingga cedera kepala.

“Tindakan (polisi menembakkan gas air mata) diambil karena situasi sudah benar-benar tidak terkendali,” jelas Artanto.

Sementara itu, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati mencatat total 64 korban luka. Dari jumlah tersebut, enam orang menjalani rawat inap, sebagian besar lainnya mendapat perawatan rawat jalan, dan beberapa masih dalam observasi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Lucky Pratugas Nasrimo memastikan bahwa korban meninggal dunia tidak ada.

Load More