Suara.com - Sebuah unggahan di media sosial Facebook pada Rabu (13/8/2025) mengklaim bahwa ada tiga orang tewas dalam aksi demonstrasi terhadap Bupati Pati, Sudewo.
Unggahan itu disertai video yang memperlihatkan ratusan polisi berjaga di depan gerbang sebuah kantor sambil menutup akses masuk para demonstran.
Berikut narasi yang beredar:
"PATI MEMANAS SUDAH MENINGGAL 3 ORANG, PEMERINTAH LIHAT NIH WARGAMU!! JANGAN MEMENTINGKAN EGO."
Lantas, benarkah demo Pati menelan korban jiwa?
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menegaskan pihaknya telah melakukan pengecekan ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan terkait kabar korban tewas.
"Hasilnya tidak ada laporan korban meninggal dunia," tegas Artanto.
Meski demikian, aksi demonstrasi pada 13 Agustus 2025 tersebut memang diwarnai kericuhan. Data kepolisian mencatat ada 34 orang luka-luka yang mendapat perawatan di RS Soewondo Pati. Selain itu, tujuh anggota polisi juga dilaporkan mengalami luka akibat bentrokan.
Sementara itu, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati mencatat total 64 korban luka, yang sebagian besar hanya menjalani perawatan rawat jalan.
Enam korban harus menjalani rawat inap, sementara sisanya dalam tahap observasi. Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, menegaskan bahwa jumlah korban meninggal adalah nihil.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil verifikasi dari pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, informasi adanya tiga orang tewas dalam aksi demo di Pati pada 13 Agustus 2025 adalah tidak benar alias hoaks. Tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
-
Gagal Makzulkan Bupati Pati, 2 Aktivis Kena Bui: Dijerat Pasal Berlapis Usai Blokir Pantura
-
Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Begini Fakta Sebenarnya
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online