Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, mengungkapkan alasan di balik bertahannya Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) hingga periode ketiga.
Menurutnya, keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri didasari oleh filosofi sederhana dalam dunia olahraga jangan mengubah tim yang sudah terbukti menang.
Andreas menjelaskan bahwa Hasto kini menjadi sekjen terlama dalam sejarah partai.
Perjalanannya di kesekjenan dimulai sejak 2010 sebagai wakil sekjen, sebelum akhirnya menjabat sebagai sekjen selama tiga periode berturut-turut.
"Kalau di dalam sepak bola itu apa? 'Don't change the winning team'. Nah ini kan kemenangan ketiga buat PDI Perjuangan dan Pak Hasto ada di situ. Saya kira ini satu hal yang mungkin juga dipertimbangkan oleh Ibu Mega," ujar Andreas di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Ia menegaskan bahwa Hasto adalah bagian dari "tim pemenang" yang telah mengantarkan PDIP meraih kemenangan dalam tiga pemilu terakhir, yaitu pada tahun 2014, 2019, dan 2024.
Keberhasilan ini, kata Andreas, menjadi pertimbangan utama Megawati untuk mempertahankan komposisi tim inti di DPP.
"Ini adalah tim DPP pemenang dari 2014, 2019, dan 2024," tegasnya.
Lebih lanjut, Andreas menyebut keputusan mempertahankan Hasto dan banyak kader senior lainnya juga merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan ke depan, terutama yang berkaitan dengan masa transisi politik.
Baca Juga: Legislator PDIP Sebut Indonesia Belum Merdeka dari Kesenjangan dan Ketidakadilan Sosial
"Situasi yang ke depan kita tahu bahwa mungkin banyak hal yang berkaitan dengan transisi. Dan saya kira Ibu Mega perlu menjaga tim yang lama," jelasnya.
Andreas bahkan mencontohkan dirinya sendiri yang sempat berada di luar struktur namun kembali ditarik masuk untuk memperkuat tim.
Menurutnya, faktor soliditas dan kenyamanan kerja tim yang sudah teruji menjadi pertimbangan krusial bagi Ketua Umum dalam mengambil keputusan.
"Saya kira itu semua hal yang menjadi pertimbangan. Karena apa? Itu tadi seperti saya katakan, di sepak bola itu kan kalau tim yang menang itu harus dijaga," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Puan Maharani Tegaskan Posisi PDIP: Bukan Oposisi atau Koalisi, Tetapi Penyeimbang Prabowo
-
Puan Maharani Cuek PDIP 'Ditinggal' 3 Kader ke PSI, Begini Katanya
-
Puan Maharani Lempar Kode Keras, Sebut Ada Kejutan Sekjen Baru PDIP: Hasto Gagal Comeback?
-
Pilihan Sulit Prabowo: Amnesti, Abolisi dan Potensi Kehilangan Kepercayaan Publik
-
Tom Lembong Mengudara Lagi: Kisah Asam Lambung, Kejutan Abolisi dan Perlawanan Baru
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!
-
Masa Depan PPP Suram? Pengamat: Di Mata Rakyat 'Mengurus Partai Saja Tidak Becus'
-
Hadapi Dinamika TKD, Mendagri Tekankan Pentingnya Efisiensi hingga Inovasi Daerah
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng