Suara.com - Presiden Prabowo Subianto membuat pengakuan yang sangat personal dan blak-blakan dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR RI. Di hadapan ratusan pejabat tinggi negara, ia menjadikan sejarah kegagalannya di pemilihan presiden sebagai bukti bahwa demokrasi di Indonesia benar-benar hidup dan berjalan.
Prabowo bahkan menyebut bahwa takdirnya menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia terasa pas dengan momentum perayaan kemerdekaan yang ke-8 dasawarsa.
Dalam pidatonya di Gedung DPR/MPR RI, Jumat (15/8/2025), Prabowo tidak sungkan membuka kembali luka lama perjuangan politiknya yang penuh liku. Ia menegaskan, perjalanannya adalah cerminan dari sebuah sistem demokrasi yang kuat.
"Saya adalah bukti bahwa demokrasi kita berjalan karena saya ikut pemilu lima kali. Alhamdulillah empat kali kalah, tapi hari ini saya berdiri di depan majelis ini," kata Prabowo yang disambut tepuk tangan hadirin.
Merasa Ditakdirkan Jadi Presiden ke-8 di HUT ke-80 RI
Lebih lanjut, Prabowo mengaitkan posisinya saat ini dengan sebuah takdir yang simbolis. Ia merasa ada makna khusus di balik terpilihnya ia sebagai Presiden ke-8, tepat saat Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-80.
Momen ini seolah menjadi puncak dari penantian panjang dan perjuangan politiknya yang tak kenal lelah.
Pengakuan Prabowo soal lima kali ikut kontestasi pilpres memang bukan isapan jempol. Berikut adalah jejak panjang perjuangannya:
- 2004: Gagal di Konvensi Capres Partai Golkar, kalah suara dari Wiranto.
- 2009: Maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri, tapi kalah dari pasangan SBY-Boediono.
- 2014: Maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa, dikalahkan oleh pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
- 2019: Kembali maju sebagai calon presiden berduet dengan Sandiaga Uno, lagi-lagi kalah dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
- 2024: Akhirnya berhasil memenangkan kontestasi pilpres kelimanya, berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Perjalanan panjang yang diwarnai empat kali kekalahan ini, kini justru ia jadikan sebagai narasi kekuatan demokrasi Indonesia di hadapan seluruh bangsa dan dunia. (Antara)
Baca Juga: Prabowo Murka! Peringatkan Jenderal-jenderal yang Bekingi Tambang Ilegal
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai