Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sebuah pesan yang sangat tidak biasa dalam pidato kenegaraannya. Ia secara terbuka mengakui bahwa kritik terkadang terasa menyesakkan, tapi ia justru menantang semua pihak untuk tidak pernah berhenti mengoreksi pemerintahannya.
Yang paling mengejutkan, tantangan ini tidak hanya ia tujukan kepada pihak di luar pemerintahan, tetapi juga kepada koalisinya sendiri. Prabowo secara blak-blakan meminta para sekutunya untuk ikut aktif mengawasi dan tidak ragu memberikan koreksi.
Di hadapan ratusan anggota dewan dan pejabat tinggi negara di Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025), Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya tidak anti-kritik. Ia sadar betul bahwa pengawasan adalah elemen vital dalam demokrasi.
"Kita butuh koreksi, kita butuh pengawasan," kata Prabowo.
Ia bahkan mengaku secara jujur bahwa kritik terkadang terasa tidak nyaman, tapi hal itu tidak akan membuatnya menutup telinga.
"Kita butuh kritik walaupun kadang kritik itu menyesakkan juga ya. Tapi tidak ada masalah, jangan berhenti kritik," tegas Prabowo.
Pesan paling tak terduga datang saat Prabowo berbicara kepada barisan partai pendukungnya. Alih-alih meminta loyalitas buta, ia justru melontarkan ultimatum agar mereka ikut menjadi pengawas dari dalam.
"Saya juga minta dari koalisi, kita tetap di dalam koalisi harus berani mengawasi, harus berani koreksi," kata Prabowo.
Ia seolah ingin memastikan tidak ada pembantunya atau sekutunya yang merasa superior dan kebal hukum.
Baca Juga: Gaji Guru-Dosen Dianggarkan Rp 178,7 Triliun, Prabowo Jamin Honorer Dapat Tunjangan
"Tidak boleh ada yang merasa lebih kuat dari hukum, tidak boleh ada yang merasa tidak dapat diatur tidak dapat diperiksa," sambungnya.
Pernyataan blak-blakan ini disampaikan Prabowo dalam forum kenegaraan tertinggi, Sidang Tahunan MPR RI. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 600 anggota dewan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih, hingga perwakilan negara-negara sahabat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
"Ira Cape, Ira Nyerah," Isi Surat Mahasiswi Unpak yang Jatuh dari Lantai 3 Gegerkan Bogor
-
Usai Protes Pedagang dan Mediasi Gubernur DKI, Tarif Kios Pasar Pramuka Resmi Diturunkan
-
Hadiri Rakornas DTSEN Bareng Kemensos, Seskab Teddy Bawa Pesan Ini dari Presiden Prabowo
-
DPRD DKI Usul Kembangkan Transportasi Laut, Impikan Kepulauan Seribu Jadi Maldives-nya Jakarta
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Pakar Hukum Bivitri Susanti Sebut Penetapan Pahlawan Soeharto Cacat Prosedur
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!