Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilainya tidak masuk akal.
Ia menugaskan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk melakukan perombakan besar-besaran, dimulai dari jajaran komisaris.
Menurut Prabowo, aneh jika perusahaan negara merugi tetapi tetap memiliki banyak komisaris
Bahkan, beberapa di antaranya masih mendapat keuntungan pribadi dari posisinya.
"Karena itu saya memberi tugas kepada badan pengelola investasi Danantara untuk membereskan BUMN-BUMN kita. Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal, perusahaan rugi komisarisnya banyak banget," ujar Prabowo dalam nota keuangan, disadur Sabtu, 16 Agustus 2025.
Kepala Negara juga mendukung langkah BPI Danantara yang menghapus insentif dan tantiem komisaris.
Menurutnya, skema tantiem hanya dijadikan dalih untuk memperkaya diri.
"Tantiem akal-akalan saja. sehingga kita tidak tahu apa itu tantiem. Masak ada komisaris, yang rapat sebulan sekali, tantiem 40 M setahun," tegasnya.
Prabowo memerintahkan agar komisaris BUMN yang merugi tidak lagi menerima tantiem.
Baca Juga: Bahas Ngantuk, Pujian Mulan Jameela atas Pidato Prabowo Dinilai Blunder
Ia juga mengingatkan agar laporan keuangan perusahaan tidak direkayasa demi menampilkan laba semu.
"Dan untungnya harus untung bener, bukan akal-akalan. Kita sudah lama jadi orang Indonesia," kata Prabowo.
Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra ini mempersilakan para komisaris dan direksi mengundurkan diri jika tidak sepakat dengan kebijakan tersebut.
Instruksi ini sejalan dengan gebrakan BPI Danantara. Lembaga yang dipimpin Rosan Roeslani itu sebelumnya telah menerbitkan Surat Edaran No. S-063/DI-BP/VII/2025 yang mengatur insentif, tantiem, dan penghasilan direksi serta komisaris berdasarkan kinerja riil perusahaan.
Dengan begitu, laba yang diperoleh tidak boleh berasal dari manipulasi pencatatan akuntansi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah