Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah diguncang prahara hebat. Di saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bergerak dan menangkap total 14 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli justru tampil di depan publik untuk memberikan jaminan.
Dalam konferensi pers yang digelar tergesa-gesa di Jakarta, Kamis (21/8/2025), Yassierli menegaskan bahwa skandal rasuah yang menyeret wakilnya itu tidak akan mengganggu layanan publik, khususnya terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Layanan K3 tetap berjalan," ujar Yassierli sebagaimana dilansir Antara.
Yassierli mengklaim bahwa pihaknya selama ini sudah berupaya keras membangun sistem yang lebih baik di Kemnaker. Ia menyebut berbagai perbaikan telah dilakukan, mulai dari pembenahan sumber daya manusia, alur layanan, hingga memberlakukan pakta integritas yang ketat. Namun, OTT ini seolah menjadi tamparan telak bagi semua klaim tersebut.
"Saya selalu mengingatkan, proses layanan kita perbaiki, apalagi K3 ini saya sangat konsern. Angka kecelakaan kerja kita masih memprihatinkan. Kita perlu percepatan dalam layanan K3 dan seterusnya. Jadi makanya kami prihatin dan kita menyayangkan sekali sebetulnya," ujar Yassierli.
Ia menjelaskan bahwa dalam proses sertifikasi K3, Kemnaker memang bermitra dengan pihak swasta yang disebut Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Menurutnya, mustahil pemerintah menangani semua sertifikasi sendirian. Celah inilah yang diduga menjadi ladang basah praktik kotor.
"Jadi melibatkan PJK3, di situlah kita harus pastikan bahwa mereka itu punya komitmen. Kita sudah lakukan itu. Bahkan kemarin saya sampaikan, PJK3 yang belum melakukan komitmen ulang pakta integritas, kita tahan dulu izinnya," katanya lagi.
Bahkan, Menaker Yassierli membeberkan bahwa pihaknya telah mengikat hampir seribu PJK3 di seluruh Indonesia dengan Pakta Integritas untuk mencegah suap, pemerasan, dan gratifikasi.
Namun, ia juga mengakui bahwa membersihkan praktik lancung yang sudah mengakar bukanlah perkara mudah.
Baca Juga: Patung 'Anti-Korupsi' Berdiri Tegak di Kemnaker, Wamenaker Justru Bakal Pakai Rompi Oranye Sungguhan
"Tapi tetap, ini proses dari suatu sistem yang sudah lama. Jadi memang perbaikan itu butuh upaya-upaya yang kemudian harus lebih intens lagi. Dan inilah yang terus menjadi pekerjaan rumah kami ke depan," kata Yassierli.
Sementara Menaker berusaha menenangkan publik, tim penyidik KPK di lapangan justru terus bergerak. Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengonfirmasi bahwa jumlah orang yang diamankan terus bertambah.
“Sampai dengan saat ini yang diamankan 14 orang,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis sore.
Meski demikian, Budi masih menutup rapat informasi mengenai identitas 13 orang lain yang ditangkap bersama Immanuel Ebenezer. Detail mengenai konstruksi perkara dan barang bukti yang disita pun masih menjadi misteri yang akan diungkap kemudian.
“Pihak-pihak yang diamankan, barang bukti, dan juga konstruksi perkaranya nanti kami akan update (beri tahu, Red.) ya,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Patung 'Anti-Korupsi' Berdiri Tegak di Kemnaker, Wamenaker Justru Bakal Pakai Rompi Oranye Sungguhan
-
Sudirman Said Blak-blakan soal OTT Wamenaker Noel: Lingkaran Jokowi Terlalu Banyak Orang Bermasalah!
-
Nissan GT-R Biru Jadi Bukti Baru Kasus Wamenaker, KPK Sita 15 Mobil dan 7 Motor
-
Garasi Wamenaker Noel 'Dikosongkan' KPK, Lobi Gedung Merah Putih Jadi 'Showroom Dadakan'
-
Noel Kena OTT KPK, Gerindra Mendadak Ambil Jarak? Dasco: 'Saya Cek Lagi' Status Keanggotaannya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat