Suara.com - Firasat buruk seorang istri seringkali menjadi pertanda yang tak bisa diabaikan. Inilah yang dirasakan oleh Meta Ayu Puspitantri, istri dari almarhum diplomat Arya Daru Pangayunan, pada malam mencekam sebelum suaminya ditemukan tewas secara misterius di kamar kosnya.
Melalui kuasa hukumnya, Dwi Librianto, terungkap kronologi detail upaya panik sang istri untuk menghubungi suaminya, yang menabrak dinding tebal keheningan dan respons yang nihil.
Kisah ini dimulai dari sebuah kebiasaan yang tak terpenuhi. Arya Daru, atau yang akrab disapa Daru, dikenal sebagai suami yang selalu memberi kabar.
"Biasanya Daru selalu menghubungi Pita (sapaan Meta Ayu) apabila Daru sudah pulang kerja ataupun pulang telat. Selambat-lambatnya biasanya sekitar pukul 19.30," ungkap Dwi Librianto.
Namun, pada Senin, 7 Juli 2025, kebiasaan itu putus. Hingga pukul 20.00 malam, tak ada kabar berita dari sang suami. Kegelisahan Pita sedikit terobati saat pada pukul 20.40, Daru sempat mengirimkan sebuah foto.
"Daru sempat mengirimi foto tentang keberadaan antrean taksi di Mall Grand Indonesia Jakarta Pusat," jelas sang kuasa hukum.
Siapa sangka, foto antrean taksi itu menjadi pesan visual terakhir dari Daru. Setelah itu, ponselnya mati suri, tak bisa dihubungi sama sekali.
Upaya Panik di Tengah Malam yang Bisu
Kegelisahan Pita memuncak. "Yang pertama adalah sejak Senin tanggal 7 Juli 2025 pukul 21.20, Pita tidak dapat menghubungi suaminya Arya Daru karena WA-nya tidak aktif dan hanya centang satu," papar Dwi Librianto.
Baca Juga: Mengapa Keluarga Arya Daru Menyebut Nama Panglima TNI dalam Kasus Kematian Sang Diplomat?
Tanda centang satu di aplikasi WhatsApp itu menjadi awal dari serangkaian upaya pencarian yang panik dan penuh frustrasi. Pikirannya langsung tertuju pada penjaga kos tempat suaminya tinggal di Jakarta, Siswanto.
"Pita menghubungi nomor HP penjaga kos Siswanto setelah Pita sudah tidak bisa menghubungi Daru, yaitu pada Senin tanggal 7 Juli 2025 pukul 22.23 dan 22.25." Namun, upaya itu pun sia-sia. Nomor WhatsApp sang penjaga kos tidak dapat menerima panggilan maupun pesan.
Ketika jarum jam melewati tengah malam, kepanikan Pita mencapai puncaknya. Ia mengambil langkah darurat yang paling logis: menghubungi pihak berwenang.
"Pada dini hari tanggal 8 Juli 2025 sekitar pukul 00.14 Pita berinisiatif menelepon Polsek Menteng tujuh kali nomornya 021 31926390," ujar Dwi.
Sebanyak tujuh kali panggilan darurat itu dilakukan, namun tak ada satu pun yang direspons. Panggilan seorang istri yang cemas di tengah malam itu seolah lenyap ditelan keheningan.
"Tadi pagi saya juga coba cek nomornya masih ada nomor itu memang nomor Polsek Menteng tapi tidak ada respon," tambah Dwi Librianto, mengonfirmasi validitas nomor yang dihubungi kliennya.
Berita Terkait
-
Mengapa Keluarga Arya Daru Menyebut Nama Panglima TNI dalam Kasus Kematian Sang Diplomat?
-
Audit Bukti Kasus Kematian Diplomat Muda Didorong Libatkan Tim Ahli Independen dan Akuntabel
-
Kasus Kematian Diplomat Arya Daru Masih Janggal? DPR Desak Audit Forensik Independen
-
Penjaga Kos Ungkap Percakapan dengan Istri Arya Daru: Dia Khawatir Banget
-
Polisi Bungkam Soal Berita Arya Daru Jalan dengan Vara Sebelum Tewas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya