Suara.com - Sebuah laporan investigasi media berbahasa Inggris, Indonesia Business Post bertajuk "From Chaoshan to Classrooms: Illegal Imports, Health Hazards, and Halal Concerns" mengungkap fakta mengejutkan.
Di balik gegap gempitanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto, ternyata menyimpan sejumlah masalah.
Salah satunya adalah adanya dugaan kandungan minyak babi pada baki makanan yang dijadikan wadah MBG bagi anak-anak sekolah.
Ini merupakan salah satu temuan Tim investigasi Indonesia Business Post (IBP) yang melakukan perjalanan ke Chaoshan, sebuah pusat industri di Provinsi Guangdong, Tiongkok.
Kawasan ini merupakan tempat 30–40 pabrik pembuat baki makanan untuk pasar global, juga memasok sejumlah importir yang terlibat dalam program makan sekolah “Makan Bergizi Gratis” (MBG) di Indonesia.
Berdasarkan investigasi IBP di sejumlah pabrik Chaoshan, ditemukan indikasi penggunaan lard oil (minyak babi) dalam pelumas industri untuk produksi baki stainless steel tipe 201 dan 304.
Menurut dokumen pabrik dan wawancara, minyak babi kadang dicampur dengan minyak mineral dan aditif lain untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan kinerja mesin saat fabrikasi baja tahan karat.
Salah satu Safety Data Sheet (SDS) yang diperoleh IBP menunjukkan kemungkinan penggunaan minyak babi. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius terkait kehalalan baki makanan MBG.
"Tim kami sedang memantau hasil uji laboratorium di dua fasilitas di Jakarta dan sekitarnya untuk mengidentifikasi komposisi kimia dan memastikan ada tidaknya kandungan hewani. Kami juga mengikuti pemeriksaan dari berbagai sumber SPPG guna memastikan baki yang beredar benar-benar stainless steel 304, bukan 201 non-food-grade," tulis IBP dalam laporannya.
Baca Juga: Ada Kandungan Babi di Food Tray MBG? IPNU Surati Mendag
Baki stainless steel yang digunakan dalam program MBG terbagi dalam tiga tipe: premium (food-grade 316 dan 304) serta non-food-grade 201.
Pemerintah Indonesia pernah melarang impor stainless steel 201 demi melindungi kesehatan masyarakat. Namun, investigasi kami menemukan larangan ini lemah pengawasannya, sehingga banyak baki impor beredar dan berisiko membahayakan anak-anak.
Menurut salah satu importir di Indonesia, baki 201 masih beredar luas meski sebagian besar importir memesan tipe 304. Tekanan harga pasar kadang membuat produsen Tiongkok mencampur baki 304 dengan 201, sehingga jutaan unit berisiko sudah digunakan oleh anak-anak.
Dari total permintaan nasional 82 juta baki, sekitar 14 juta unit sudah masuk pasar, sebagian besar dari Tiongkok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!