Suara.com - Nampan yang digunakan untuk program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi perbincangan, karena dinilai berbahaya dan berbahan dasar haram.
Penilaian ini bermula dari cuitan akun X @fahrisalam yang mengunggah hasil investigasi nampan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto.
Akun X tersebut kesal nampan MBG yang dilabeli seolah buatan Indonesia, ternyata hasil produksi rumahan dari China yang mengandung lemak babi dan berbahan dasar berbahaya jika digunakan sebagai kotak makan.
"Fak banget negara ini! Nampan MBG sengaja dilabeli "made in indonesia" tapi aslinya bikinan industri rumahan China. Mengandung lemak babi. Bahannya bahkan di China dilarang," cuitan akun X @fahrisalam, Senin 25 Agustus 2025.
Akun X tersebut pun mengutip salah satu informasi penting dari hasil investigasi yang diunggahnya mengenai nampan MBG tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil investigasi tersebut, baja tahan karat 201 yang digunakan untuk nampan MBG justru tak direkomendasikan sebagai kotak makan, karena lebih mudah melarutkan logam.
"Para ahli dan otoritas kesehatan menekankan bahwa baja tahan karat 201 tidak direkomendasikan untuk kotak makan, karena lebih mudah melarutkan logam, terutama dari makanan asam," kutipan informasi yang ditulis ulang oleh akun X tersebut.
Sebelumnya, hasil investigasi yang diunggah akun X tersebut menemukan pabrik-pabrik di Tiongkok memproduksi nampan makanan yang secara sengaja diberi label "Buatan Indonesia" dan logo Standar Nasional Indonesia (SNI).
Nampan yang diimpor banyak yang menggunakan baja tahan karat tipe 201, yang tidak aman untuk makanan (non-food grade) dan dilarang penggunaannya di Tiongkok.
Baca Juga: Kabar Perceraian Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dituding Pengalihan Isu Kasus Ini
Nampan tipe 201 ini harganya memang dikeahui 40 persen lebih murah dari tipe 304 yang aman.
Sebab, baja tipe 201 ini mudah berkarat dan melarutkan logam berat seperti mangan jika terkena makanan asam.
Sedangkna, Paparan mangan berlebih dapat merusak paru-paru, hati, ginjal, dan sistem saraf pusat anak.
Karena informasi tersebut, sejumlah warganet lantas menyimpulkan MBG yang diberikan oleh Presiden RI u untuk anak-anak menggunakan nampan mengandung lemak babi tersebut sama saja haram.
"MBG jadi haram dong?" kata @pradana***.
"Makan babi gratis, bakal ramai ini kalau udah berkaitan sama babi. Goreng terus sampai gosong," kata @aiam**.
Berita Terkait
-
DPR Setuju, Kementerian Haji Siap Lahir, Menteri Hukum: Perpres Sedang Dikebut!
-
Wamenaker Noel Jadi Tersangka, Pakar: Ini Akibat Kabinet Gemuk Hasil Pilih Orang Kayak Kacang Goreng
-
Prabowo Bentuk Dua Badan Baru: Satu Dipegang Wamen KKP, Satunya Lagi oleh Mendikti Brian Yuliarto
-
Daftar Lengkap Penerima Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo, Ada Menteri Hingga Artis Senior
-
Dari Taipan Bisnis hingga Penerima Bintang Jasa: Siapa Sebenarnya Hashim Djojohadikusumo?
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
Profil Superbank (BSPR): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Dua Emiten Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Komdigi: Penawaran Capai Rp 400 Miliar
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
Terkini
-
Dorong Pelibatan Masyarakat, Urban Farming Jadi Jurus Baru Jaga Pasokan Bahan Baku MBG
-
Pemerintah Siap Bagikan Lahan ke 1 Juta Rakyat Miskin untuk Pertanian dan Peternakan
-
Toleransi dalam Keberagaman Hadir Lewat Kepemimpinan Gus Fawait
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?