Suara.com - Sebuah narasi berjudul “Ekonomi Negara Bobrok, Rakyat Dirampok!” beredar yang isinya membeberkan sederet kebijakan kontroversial yang disebut hanya menguntungkan elite, sementara rakyat dibiarkan menanggung beban.
Berbentuk kritikan, BEM UI membeberkan sejumlah kebijakan dan fenomena yang dianggap sebagai bukti nyata dari kegagalan pemerintah dalam mengelola ekonomi negara, berikut poin-poinnya:
- Anggaran DPR 'Menggila': Dalam RAPBN 2026, anggaran DPR meroket menjadi Rp 9,9 triliun, dengan tunjangan rumah naik drastis menjadi Rp 50 juta per bulan untuk setiap anggota.
- Pajak Mencekik Rakyat: Terjadi kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara ugal-ugalan, seperti di Pati yang naik hingga 250 % dan Bone yang disebut naik 300 %.
- Proyek Rawan Korupsi: Program Koperasi Desa Merah Putih yang diinisiasi Prabowo-Gibran dengan anggaran Rp 83 triliun dinilai minim skema jelas dan berpotensi menjadi ladang korupsi baru.
- Konflik Agraria Meningkat: Pada 2024, konflik agraria melonjak tajam dengan 295 kasus yang mencakup sekitar 1,11 juta hektare dan melibatkan 67 ribu keluarga di 329 desa dengan sektor perkebunan sawit menjadi sektor penyumbang terbesar.
- Pernyataan Pejabat Kontroversial: BEM UI menyoroti pernyataan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid yang menyebut "tanah sejatinya milik negara," yang dianggap sebagai bentuk arogansi dan melegitimasi perampasan hak rakyat atas tanah.
Kritik Dibungkam dengan Narasi 'Pemecah Belah Bangsa'
BEM UI menyoroti kecenderungan pejabat membungkam kritik dengan membingkainya sebagai ancaman terhadap persatuan bangsa.
"Ketika media mempertanyakan alokasi dana Koperasi Merah Putih yang dinilai rawan korupsi, pejabat justru menuding kritik tersebut sebagai upaya menggagalkan program yang diklaim untuk menyejahterakan rakyat," ungkap BEM UI.
Di akhir pernyataannya, BEM UI menyerukan agar rakyat tidak lagi diam dan mulai mengambil kendali untuk menuntut transparansi serta akuntabilitas dari pemerintah.
"Saatnya membuka mata dan telinga, agar kebijakan publik transparan, akuntabel, dan berpihak pada rakyat. Sebab ketika ekonomi dijalankan dengan kompromi oligarki dan populisme semu, yang jadi korban hanyalah satu, yaitu rakyat," tutupnya.
Seruan BEM UI ini mempertegas posisi mahasiswa sebagai garda terdepan dalam mengawal keadilan sosial dan ekonomi.
Di tengah situasi politik yang makin dikendalikan oleh kompromi antara kekuasaan dan kapital, mereka mengingatkan bahwa suara rakyat tidak boleh dibungkam atas nama stabilitas.
Baca Juga: Reaksi Keras Mantan Wakapolri Oegroseno terhadap Pernyataan Ahmad Sahroni : Saya Sakit Hati
Transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan pada rakyat bukan sekadar slogan, tetapi tuntutan yang harus diperjuangkan bersama.
Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena
Berita Terkait
-
6 Fakta Drama Begal Palsu di Bogor: Viral Ngaku Dirampok, Ternyata Takut Istri Usai Gadaikan Motor
-
Drama Begal Palsu: Pria Ini Ngaku Dipepet 4 Pelaku, Ternyata Takut Istri Usai Gadaikan Motor
-
Heboh Surat Rapat Persiapan Nikahan Putri Kepala BNPB Berkop Resmi, Ini Klarifikasinya
-
Gibran Luruskan soal Muka 'Judes', tapi 'No Comment' soal Tunjangan DPR
-
Oknum Guru Ngamuk Hampir Cekik Siswa Saat Upacara, Siswa Lain Histeris Ketakutan
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap
-
Atasi Kemacetan Ragunan, Pramono Anung Bangun Parkir Bertingkat dan Hadirkan Wisata Malam
-
Dasco Minta Kader Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik: Tiga Tahun Lagi 2029
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya