Suara.com - Nama Salsa Erwina Hutagalung mendadak mencuat ke publik setelah dirinya dengan berani menantang debat terbuka anggota DPR RI, Ahmad Sahroni.
Tantangan tersebut sayangnya tak mendapat respons positif dari Sahroni yang secara tegas menyatakan tidak akan meladeni ajakan debat dari siapapun.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Salsa menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap anggota dewan yang menolak berdialog terbuka.
“Aku udah dihubungi oleh Kompas TV dan udah live tadi pagi waktu Denmark untuk menyuarakan aspirasi dan argumen aku,” ujar Salsa dalam unggahannya dikutip Kamis, 28 Agustus 2025.
Ia pun mempertanyakan fungsi dan tanggung jawab para wakil rakyat di Senayan, terutama dalam menyalurkan dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Gimana nih, masa media lebih cepat dibanding DPR yang 580 jumlahnya. Jadi tunjangan komunikasi dan tunjangan aspirasi kalian itu untuk apa? mana pertanggungjawabannya?” sindir Salsa tajam.
Salsa juga menyinggung bagaimana selama ini aspirasi rakyat sering kali diabaikan bahkan direspons dengan kekerasan, terutama saat disampaikan melalui demonstrasi di jalanan.
“Kalau aspirasi masyarakat demo aja enggak ditemuin, dihajar sama polisi, dan brimob, terus sekarang aspirasi yang cuma online aja kamu enggak berani untuk bisa mendengarkan dan debat terbuka sama aku,” katanya.
Baca Juga: Bukan Sekadar Influencer, Salsa Erwina yang Tantang Ahmad Sahroni Debat Punya Karir Cemerlang
Tak hanya menginginkan debat biasa, Salsa menegaskan bahwa ia menantang debat dengan format yang profesional.
“Aku maunya debat profesional ya, aku engak mau debat-debat asal ngomong,” jelasnya.
Namun ternyata tantangan debat tersebut berbuntut panjang. Salsa mengaku mendapat informasi tentang dugaan intimidasi terhadap keluarganya yang berada di Pamulang, Tangerang Selatan.
Ia menyebut bahwa tim dari Ahmad Sahroni disebut-sebut akan mendatangi lokasi tersebut.
“Aku dapat laporan dari wartawan bahwa tim Ahmad Sahroni untuk bergerak untuk ke Pamulang. Pamulang itu asal aku di Tangerang Selatan, jadi keluarga aku masih ada di Pamulang,” ungkap Salsa.
Menanggapi kabar tersebut, Salsa tak tinggal diam dan memberi peringatan keras kepada pihak yang mencoba mengganggu keluarganya.
Berita Terkait
-
Bagaimana Cerita Ahmad Sahroni Sebelum Sukses? Kini Dihujat Usai Sebut 'Orang Tolol Sedunia'
-
Riwayat Pendidikan Ahmad Sahroni, Sebut Pendukung DPR Bubar "Orang Tolol Sedunia"
-
Salsa Erwina Lulusan Mana? Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni
-
Kena Batunya? Hina Rakyat 'Tolol', Ahmad Sahroni Kini Ditantang Juara Debat dan Netizen
-
Gedung DPR Didemo, Ahmad Sahroni Benarkan Anggota Dewan Kerja di Rumah: Ke Mana-Mana Susah!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah
-
Awas Kejebak Macet! Proyek Galian Tutup Jalan Arjuna Selatan, Mobil Dialihkan ke Jalur Lain
-
BGN Latih 10 Ribu Petugas SPPG untuk Tekan Risiko KLB Keracunan Makanan
-
Istana Kaji Usulan DPR Naikkan Status Bulog jadi Kementerian
-
Diungkap KPK, 57,33 Persen Pegawai Lihat Pejabat Menyalahgunakan Anggaran untuk Kepentingan Pribadi
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Garap Anggota DPRD Mojokerto, 400 Travel dan 13 Asosiasi Terseret
-
Beberkan Alasan Prabowo Copot Kepala Bapanas, Istana: Penugasan di Tempat Lain