Suara.com - Sebuah nyawa melayang sia-sia di aspal jalanan Senayan, memicu gelombang kemarahan publik. Seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas secara tragis setelah ditabrak dan dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah panasnya unjuk rasa yang berujung ricuh.
Kini, sorotan tajam publik tertuju pada Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, menuntut keadilan dan akuntabilitas penuh.
Menjawab tekanan publik yang masif, Kepala Divisi Propam Polri Irjen Polisi Abdul Karim akhirnya angkat bicara.
Ia menjanjikan penanganan kasus ini akan dilakukan secara terbuka dan tanpa ditutup-tutupi, sebuah janji yang akan diuji langsung oleh mata masyarakat.
Dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat dini hari, dilansir dari Antara, Irjen Abdul Karim sadar betul bahwa kasus ini adalah pertaruhan besar bagi citra institusi Bhayangkara.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa proses investigasi tidak akan berjalan di ruang hampa.
"Pemeriksaan dilakukan secara cepat dan transparan," tegas Karim.
Untuk membuktikan komitmen tersebut, Propam mengambil langkah yang tidak biasa: menggandeng pengawas eksternal.
Penanganan kasus ini tidak hanya melibatkan sinergi internal antara Propam Mabes Polri dan Korps Brimob, tetapi juga secara proaktif mengundang Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Baca Juga: Babak Baru Kasus Ojol Tewas: Penyelidikan Dilibatkan Pihak Eksternal, Sorotan Mengarah ke Propam
"Kami juga sudah koordinasi dengan pihak Kompolnas untuk bisa melibatkan diri dan pengawasan, dalam beberapa proses pemeriksaan tersebut," ujarnya.
Langkah ini jelas merupakan upaya untuk meredam skeptisisme publik dan memastikan bahwa pemeriksaan berjalan objektif.
"Dengan adanya keterlibatan pihak eksternal, kata dia, diharapkan pemeriksaan dapat dilaksanakan secara transparan dan objektif," tambah Karim.
Fokus penyelidikan saat ini tertuju pada tujuh personel Satuan Brimob Polda Metro Jaya yang berada di dalam rantis pada saat insiden maut itu terjadi.
Pemeriksaan intensif dilakukan untuk mengurai kronologi, mencari tahu siapa yang bertanggung jawab, dan apakah ada pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pengendalian massa.
Berikut adalah inisial ketujuh anggota yang kini berstatus terperiksa:
Tag
Berita Terkait
-
Babak Baru Kasus Ojol Tewas: Penyelidikan Dilibatkan Pihak Eksternal, Sorotan Mengarah ke Propam
-
Ojol Tewas Dilindas Barracuda Saat Demo, Kapolda Metro Minta Maaf dan Janji Usut Tuntas
-
Tangis Pilu Keluarga Affan Pecah di Keheningan RSCM, Kamis Malam
-
Massa Lempari Mako Brimob Kwitang Pakai Molotov, 'Polisi Pembunuh!'
-
Perwira Brimob Minta Maaf Usai Ojol Tewas Dilindas Rantis, Situasi Mereda?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Salah Alamat Makanan, Driver Ojol Babak Belur Dikeroyok Suami Pelanggan di Koja
-
Mendagri Tito Imbau Pemda Kendalikan Harga Komoditas Pangan Penyumbang Utama Inflasi
-
Prabowo Siap Kerahkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, MPR Beri Respons Begini
-
Dibalik Kampanye Hijau, Industri Fosil Tetap Jadi Sumber Masalah Iklim
-
Jakarta Peringkat 18 Kota Paling Bahagia Dunia, Gubernur Pramono: Mungkin Karena Gubernurnya Bahagia
-
Misteri Kematian Terapis 14 Tahun di Jaksel: Diduga Korban TPPO, Jeritan Terdengar Sebelum Tewas
-
Pramono Sebut Jakarta Ada di Urutan Ke-18 Kota Paling Bahagia Versi Majalah Time Out
-
Mabuk dan Ketiduran di Pinggir Jalan, Motor Pemuda Depok Dicuri, Dua Pelaku Ditangkap
-
Dilaporkan Ancam Janin Erika Carlina, DJ Panda Dipanggil Polisi: Data Pribadi Disebar di Grup WA
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Ormas Pemuda Jadi Mitra Pengentasan Kemiskinan