- Ojol ikut demo, off bid tuntut keadilan atas tewasnya Affan.
- Rizal rela kehilangan pendapatan demi solidaritas dan restu keluarga.
- Massa desak pelaku Brimob dihukum berat, bukan sekadar sanksi administratif.
Suara.com - Sejumlah pengemudi ojek online turut serta dalam aksi demo mahasiswa di depan Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Mereka memilih mematikan aplikasi atau off bid sebagai bentuk solidaritas untuk menuntut keadilan bagi Affan Kurniawan yang tewas dilindas rantis Brimob.
Keyakinan itulah yang mendorong Rizal (40), seorang pengemudi ojek online (ojol) asal Rawa Belong, untuk turut serta dalam aksi.
Baginya, kehilangan pendapatan sehari tak ada artinya dibandingkan nyawa seorang kawan yang direnggut secara brutal.
"Rezeki udah ada yang ngatur," ujar Rizal dengan mantap saat ditemui di sela-sela aksi demo di depan Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025).
Kalimat singkat itu menjadi tamengnya melawan kekhawatiran soal dapur yang mungkin tak terisi penuh hari ini.
Ia mengaku keputusannya untuk ikut aksi sudah mendapat restu dari sang istri di rumah.
"Istri juga udah paham, insya Allah ngerti," ucapnya.
Kemarahan Rizal, seperti ratusan rekannya yang lain, tersulut oleh video detik-detik Affan tewas dilindas Rantis Brimob.
Baca Juga: Cara Anggota TNI Tenangkan Massa di Depan Mako Brimob Kwitang: Mundur Dulu Bang
Video tersebut memperlihatkan detik-detik aparat berupaya memukul mundur massa demo di Kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) kemarin.
Rizal menilai, insiden itu bukan sekadar kecelakaan, melainkan sebuah tindakan sadis yang melampaui batas nalar.
"Ibaratnya binatang aja masih punya keprihewanan. Ini mah dia kagak sama sekali. Sadis!" ujarnya.
Karena itu, Rizal bersama rekan-rekannya menuntut pelaku dihukum seberat mungkin.
Mereka tidak ingin para pelaku yang berjumlah tujuh orang ini hanya menerima sanksi administratif atau pemecatan.
"Kita minta pelaku dihukum berat, kalau bisa hukum mati. Jangan cuma dipecat," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah