Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan sebanyak 2.829 sekolah di Ibu Kota memutuskan menerapkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
Langkah ini diambil untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu setelah kerusuhan yang sempat terjadi di sejumlah titik Jakarta beberapa hari terakhir.
Pramono menjelaskan, kekinian ada 2.439 sekolah yang tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dan 346 sekolah lainnya memilih sistem hybrid.
"Kenapa ini dilakukan? Karena bagaimana pun supaya proses pendidikan di Jakarta tidak terganggu," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/9/2025).
Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk menentukan metode pembelajaran masing-masing, baik tatap muka maupun dari rumah.
“Dalam rangka pemenuhan hak anak atas layanan pendidikan, Pemprov melalui Dinas Pendidikan menyampaikan bahwa proses belajar mengajar tetap berjalan. Namun, sekolah yang dekat dengan lokasi unjuk rasa atau terkendala akses dapat melaksanakan pembelajaran dari rumah,” kata Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi, Chico Hakim, Minggu (31/8).
Chico menambahkan, sekolah yang tidak terdampak langsung juga memiliki opsi untuk menggelar kegiatan belajar secara jarak jauh. Hal itu diberikan untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan maupun akses transportasi.
Ia menegaskan, Pemprov tetap memperbolehkan sekolah melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Namun, keputusan itu harus melalui komunikasi intensif dengan orang tua, wali murid, dan komite sekolah.
“Intinya, kami ingin memastikan tidak ada hak anak atas pendidikan yang terhenti. Fleksibilitas ini diberikan untuk menjamin keselamatan sekaligus kelancaran proses belajar,” imbuh Chico.
Baca Juga: Uya Kuya Dukung Tunjangan DPR Diturunkan Usai Rumahnya Dijarah Warga
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras