- Ayu Ting Ting mengajak masyarakat untuk mengawal kinerja pemerintah
- Desta menekankan kalau dirinya tidak bisa diam jika ada ketidakadilan
- Gerakan 17+8 sendiri berisi 17 tuntutan jangka pendek dengan tenggat 5 September 2025.
Suara.com - Gelombang dukungan publik terhadap gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat terus membesar, bukan hanya dari mahasiswa dan aktivis, tapi juga kalangan artis.
Sejumlah figur hiburan tanah air ramai-ramai mengunggah poster tuntutan itu di Instagram mereka, mulai dari Ayu Ting Ting, Desta Mahendra, Wendy Cagur, hingga Tretan Muslim.
Ayu Ting Ting, penyanyi dangdut sekaligus selebriti dengan jutaan pengikut, membagikan poster 17+8 lewat unggahan feed Instagram pribadinya.
Pada caption postingannya, ibu satu anak itu mengajak masyarakat untuk mengawal kinerja pemerintah.
"Buktikan suara rakyat didengar, Bismillah kita kawal," tulis pelantun Alamat Palsu tersebut.
Tak hanya Ayu, presenter sekaligus komedian Desta Mahendra juga tak ketinggalan.
Ia mengunggah slide berisi poin-poin tuntutan tersebut.
Sebagai pemilih presiden Prabowo Subianto pada saat Pilpres 2024, Desta menekankan kalau dirinya tidak bisa diam jika ada ketidakadilan.
"Dulu saya memilih Bapak pasti karena ada harapan.. Saya sudah menentukan pilihan, berarti saya berhak mengkritik dan mengawasi pemerintahan supaya harapan itu tetap terjaga.. Saya tidak akan bisa terus diam jika ada ketidakadilan," tulisnya.
Baca Juga: Peta Jalan untuk Penguasa: Membedah Ultimatum Rakyat dalam Manifesto 17+8
Tak hanya mereka, sejumlah stand up comedian lainnya seperti Tretan Muslim, Ernest Prakasa, hingga Raditya Dika juga ikut menyuarakan hal yang sama.
Gerakan 17+8 sendiri berisi 17 tuntutan jangka pendek dengan tenggat 5 September 2025, serta 8 tuntutan jangka panjang hingga Agustus 2026.
Tuntutan jangka pendek itu fokus pada penghentian kekerasan oleh aparat, pembebasan demonstran, transparansi DPR, penarikan TNI dari ranah sipil, hingga perlindungan buruh.
Sementara tuntutan jangka panjang berupa reformasi DPR, partai politik, UU Tipikor & KPK, reformasi TNI/Polri, hingga evaluasi kebijakan ekonomi dan lingkungan.
Berita Terkait
-
Pendidikan 7 Tokoh Publik Perumus "17+8 Tuntutan Rakyat", dari PTN Ternama hingga Harvard
-
Bongkar Alasan Rakyat Marah, Pandji Pragiwaksono Singgung Warisan Utang Era Jokowi dan Tunjangan DPR
-
Bukan Mau Kudeta, Pak! Memahami Keresahan Rakyat di Balik Stigma Makar
-
Peta Jalan untuk Penguasa: Membedah Ultimatum Rakyat dalam Manifesto 17+8
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Jejak Gus Yaqut di Skandal Kuota Haji, KPK Bongkar 'Permainan' Jatah Tambahan 20 Ribu
-
Respons Golkar Usai Bupati di Aceh Bilang Prabowo Presiden Seumur Hidup
-
Antisipasi Rob Saat Nataru 2026, Pemkab Siagakan Ratusan Satgas dan Pompa Apung di Kepulauan Seribu
-
Geger Audit PBNU, KPK Siap Turun Tangan Usut Dugaan Aliran Duit Korupsi Mardani Maming
-
Dituding Jadi Biang Bencana Banjir Sumut, PT Toba Pulp Lestari: Operasional Kami 'TAAT' Aturan
-
Ratu Sabu Golden Triangle Tumbang, Dewi Astutik Diciduk dalam Operasi Senyap di Kamboja
-
Mensos Saifullah Yusuf Ungkap Bantuan ke Sumatra Sempat Tertahan Dua Hari Akibat Akses Tertutup
-
Polda Metro Jaya Bongkar Gudang Amunisi Ilegal di Jakarta Barat, Ratusan Peluru Disita
-
Paksa Napi Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Dinonaktifkan dan Jalani Sidang Etik Hari Ini
-
Lebih dari 1000 Anak di Jakarta Jadi Korban Kekerasan, Pramono Anung: 56 Persen Terjadi di Rumah