- Kunjungan dan Dialog Wapres Gibran
- Evaluasi Sistem Pendidikan
- Penyebab Kematian Korban
Suara.com - Suasana duka masih menyelimuti kediaman keluarga Andika Lutfi Falah (16), pelajar yang menjadi korban tewas dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di kompleks DPR/MPR RI, Jakarta. Di tengah duka tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka datang langsung untuk melayat dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Gibran tiba di Perumahan Puri Bidara Permai, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa (2/9/2025) sekitar pukul 14.57 WIB.
Mengenakan kemeja batik bermotif garuda dengan corak biru, kedatangan orang nomor dua di Indonesia itu disambut langsung oleh jajaran pejabat daerah, termasuk Pj Gubernur Banten Andra Soni, Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Tanpa banyak formalitas, Gibran langsung masuk ke dalam rumah duka dan duduk bersama kedua orang tua almarhum Andika. Dalam momen yang berlangsung khidmat tersebut, Gibran secara pribadi berdialog dengan orang tua korban, menanyakan langsung kronologi insiden nahas yang merenggut nyawa putra mereka.
Setelah percakapan yang berlangsung sekitar tiga menit itu, Gibran menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Ia juga menitipkan pesan khusus kepada Gubernur Banten agar memberikan perhatian penuh kepada keluarga almarhum.
"Tadi Pak Wapres menyampaikan duka cita kepada keluarga dan menyampaikan pesan bela sungkawa dari pak Presiden Prabowo Subianto," ujar Gubernur Andra Soni yang mendampingi Gibran sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Selasa (2/9/2025).
Menurut Andra Soni, kehadiran Wapres menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi serius. Pemerintah Provinsi Banten berjanji akan meninjau ulang secara menyeluruh sistem pengawasan di dunia pendidikan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa.
"Insyaallah kemarin kami bersama pak Kapolda Banten sudah melakukan rakor berkaitan dengan bagaimana mengantisipasi terkait pelajar kita agar terhindar dari kejadian seperti ini," katanya.
Andra Soni berharap tidak ada lagi pelajar di Banten yang menjadi korban dalam aksi massa. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan kembali beraktivitas seperti biasa, seraya menjamin bahwa pemerintah akan menjaga kondisi keamanan daerah tetap kondusif.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tetapkan 38 Tersangka Aksi Anarkis Saat Demo, Dijerat Pasal Berlapis
"Kita sama-sama berdoa kondisi bisa tetap aman dan damai untuk Provinsi Banten serta Indonesia," kata dia.
Andika Lutfi Falah, siswa kelas 11 SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang, dilaporkan meninggal dunia setelah diduga terlibat dalam aksi kerusuhan di kawasan DPR/MPR RI pada Kamis (28/8/2025). Sebelum menghembuskan napas terakhir, ia sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Mintoharjo, Jakarta.
"Keluarga dapat informasi hari Sabtu (30/8) sore. Kemudian langsung menjenguk korban," ucap Sugiono, Ketua RT setempat.
Berdasarkan keterangan tim medis yang menangani, nyawa Andika tidak tertolong akibat luka berat di bagian kepala belakang yang disebabkan oleh benturan benda tumpul.
"Di rumah sakit memang sudah kritis. Dan sempat masuk ke ruang ICU satu hari satu malam," ujarnya.
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 38 Tersangka Aksi Anarkis Saat Demo, Dijerat Pasal Berlapis
-
Prabowo Dikelilingi 'Kabut Tebal', Fathian Ragukan Akses Gibran ke Presiden
-
Demo 3 September 2025: Giliran Aliansi Perempuan Indonesia Geruduk DPR RI, Ini Tuntutannya
-
Kondisi Depan Gedung DPR Sepi Demonstran, Deretan Mobil TNI Keliling Amankan Jalan
-
Lewat DM, Fathian Minta Gibran Jadi Orang Berguna: Kali Ini Aja
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Ngeri! Curah Hujan Jakarta Diprediksi Bakal Tembus 300 mm, Pramono: 200 Saja Pasti Sudah Banjir
-
Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
-
Bos Maktour di Pusaran Korupsi Haji, KPK Ungkap Peran Ganda Fuad Hasan Masyhur
-
Pramono Anung Peringatkan Keras Lurah dan Camat: Tak Ada Toleransi untuk Pungli!
-
Alasan LPSK Tolak Permohonan Perlindungan Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi
-
Tragedi Banjir Sumbar: 161 Jenazah Dikenali, Puluhan Lainnya Masih 'Tanpa Nama', Mayoritas Anak-anak
-
Bandara 'Pribadi' IMIP Morowali, Karpet Merah Investor atau Ancaman Kedaulatan?
-
Dewas KPK Panggil Jaksa yang Tak Periksa Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pembangunan Jalan Sumut