News / Nasional
Kamis, 04 September 2025 | 15:37 WIB
Presiden Prabowo Subianto turut memanggil Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto. (Suara.com/Novian)

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto turut memanggil dua penasihat khusus untuk menghadap ke Istana, Kamis siang.

Mereka yang dipanggil untuk ikut rapat ialah Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto dan Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman.

Wiranto mengaku belum tahu apa tujuan presiden memanggul dirinya ke Istana. Hal ini ia sampaikan menanggapi pertanyaan, apakah pertemuan dengan kepala negara akan membahas mengenai situasi dan kondisi terkini pascademo.

"Belum tahu ya, saya memang diminta untuk menghadap presiden. Jadi tentu terserah beliau nanti akan membicarakan apa. Saya belum tahu apa yang nanti akan beliau sampaikan kepada saya. Oleh karena itu saya nggak bisa bicara lebih dahulu ya," kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Sementara itu perihal situasi saat ini, Wiranto mengingatkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang dikenal santin dan berbudaya.

Ia mengimbau semua kalangan untuk bisa menahan diri untuk tidak terbakar emosi dan melakukan hal-hal yang melamggar hukum. Menurutnya semua masalah bisa dibicarakan dan dikomunikasikan dengan baik.

"Harusnya ya kita malu ya pada para pendahulu kita yang telah memerdekakan negeri ini. Yang mereka tentu risiko mereka lebih berat dari kita karena mereka melawan penjajah, memerdekakan negeri ini," kata Wiranto.

"Sedangkan kita kan harus hanya memelihara persatuan-kesatuan bangsa. Kerjaan yang tidak lebih berat dari apa yang dilaksanakan para pendahulu kita, yang bertaruh nyawa sehingga kalau semua bisa menyadari ini, saya kira ya semua kan baik-baik saja," sambungnya.

Serupa Wiranto, Dudung juga mengaku belum mengetahui secara pasti apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan dengan presiden.

Baca Juga: Beijing Dalam 8 Jam, Apa Saja Agenda yang Dilakukan Presiden Prabowo?

Presiden Prabowo Subianto turut memanggil Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman. (Suara.com/Novian)

"Saya kan dipanggil hari ini. Nanti kalau misalnya ada arahan-arahan dari beliau nanti saya sampaikan," kata Dudung.

Panggil Kepala BIN

Sebelumnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra memastikan situasi dan kondisi Indonesia saat ini sudah aman.

Hal tersebut disampaikan Herindra sesaat sebelum masuk menuju Istana Kepresidenan Jakarta untuk menghadap Presiden Prabowo Subianto pukul 13.00 WIB.

"Insyaallah aman, insyaallah aman," kata Herindra di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Sementara itu ditanya apa tujuan menghadap Prabowo di Istana, Heridnra mengaku tidak tahu. Ia berujar dirinya hanya dipanggil presiden.

"Tentunya ada informasi yang harus saya sampaikan kepada presiden. Itu aja," kata Herindra menanggapi pertanyaan apakah akan membahas kondisi pasca kericuhan di sejumlah wilayah.

Sedangkan, ditanya mengenai siapa dalang di balik kericuhan yang terjadi, Herindra tidak menjawab gamblang. Ia sebatas berujar akan memberikan informasi penting kepada Prabowo.

"Saya akan menyampaikan informasi yang penting kepada bapak presiden," kata Herindra yang terus berjalan sembari menenteng dokumen.

Setengah jam sebelumnya, hadir lebih dulu di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta untuk menghadap Prabowo ialah Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudiyanto.

Aris turut memastikan kondisi dan situasi di Indonesia saat ini sudah aman. Ia mengatakan kondisi saat ini bagus dan sudah teratasi dengan baik.

"Ya, aman, semuanya aman Kita harus kompak, dan semua elemen bangsa juga sudah terlibat. Kemarin seluruh ormas-ormas keagamaan, semuanya terlibat menjadi satu. Kita jaga kekompakan ini, Indonesia akan maju," kata Aris.

Aris belum mengungkapkan apa yang menjadi agenda dalam pertemuan dengan Prabowo siang ini.

Sementara terkait rencana pemeritnah menerima audensi mahasiswa dan organisasi kepemudaan, Aris mengaku belum mengetahui.

"Saya belum tahu ya tentang itu, tetapi saya sekarang dipanggil beliau mungkin akan diberi petunjuk-petunjuk lebih lanjut lah," kata Aris.

Load More