Suara.com - Aksi staf Kim Jong Un membersihkan kursi, meja, bahkan gelas yang digunakan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) di China, usai pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, viral di media sosial.
Ternyata, tak hanya Kim Jong Un yang melakukan hal unik untuk melindungi dirinya saat tidak berada di negara sendiri. Presiden Rusia, Vladimir Putin juga melakukan hal tak terduga.
Pengamanan forensik Vladimir Putin, menjadi sorotan dunia setelah terungkap bahwa pengawalnya mengumpulkan seluruh urin dan feses atau kotoran Buang Air Besar (BAB)-nya setiap kali ia bepergian ke luar negeri.
Informasinya, langkah itu dilakukan untuk mencegah intelijen asing menganalisis limbah biologisnya dan mendapatkan informasi tentang kesehatan, pengobatan, atau kondisi genetik pemimpin Rusia tersebut.
Protokol ini dilaporkan telah berjalan sejak 2017, termasuk selama pertemuan Putin dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Alaska pada 15 Agustus lalu.
Menurut laman Economic Times dan laporan The Express US, para pengawal Putin menggunakan toilet portabel dan menyegel semua limbah biologis dalam kantong khusus. Limbah tersebut kemudian dibawa kembali ke Rusia dalam tas kerja yang aman.
"Menurut laporan The Express US, para pengawal Putin menggunakan langkah aneh ini untuk mencegah kekuatan asing mengumpulkan informasi intelijen tentang kesehatan pemimpin Rusia," tulis laman itu, dikutip Kamis (4/9/2025).
Praktik ini pertama kali diungkap oleh jurnalis investigasi Regis Gente dan Mikhail Rubin di majalah Prancis Paris Match, melibatkan anggota Badan Perlindungan Federal (FPS) Rusia.
Para agen bertugas mengumpulkan limbah feses dan urin Putin selama kunjungan luar negeri, menyegelnya, dan membawanya kembali ke Rusia.
"Alasan yang mendasarinya tampaknya adalah keamanan nasional. Sampel medis, termasuk limbah feses, dapat memberikan wawasan mendetail tentang kesehatan seseorang, mulai dari potensi penyakit hingga perawatan yang sedang berlangsung," kata Rustamova, seorang Pakar Keamanan.
Protokol ini menegaskan bahwa keamanan biologis menjadi prioritas utama bagi Vladimir Putin, seiring rumor terkait kesehatan pemimpin Rusia sempat muncul pada 2022.
Gerakan kaki dan kedutan yang terlihat di beberapa acara diplomatik memicu spekulasi kondisi neurologis, meski Kremlin telah membantah klaim tersebut.
Keunikan langkah pengamanan ini menunjukkan bahwa setiap jejak biologis pemimpin Rusia dijaga ketat, menjadikannya salah satu protokol keamanan forensik paling ekstrem di dunia.
Berita Terkait
-
Anak Buah Vladimir Putin Serang Sepak Bola Eropa: Sarang Korupsi dan Agen Nakal
-
Anwar BAB Kasih Bocoran Wajah Anak Billy Syahputra, Mirip Olga Syahputra?
-
Trump Ancam Putin: Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Jika Perang Berlanjut
-
Anwar BAB Ungkap Wajah Anak Billy Syahputra: Matanya Abu-Abu, Hidungnya Bule Banget
-
Billy Syahputra Akui Rindu Anak Setiap Hari, Dulu Sempat Anggap Mitos
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun