News / Nasional
Kamis, 04 September 2025 | 18:44 WIB
Sejumlah influencer mendatangi Gedung DPR RI lagi, kali ini untuk menyampaikan langsung 17+8 tutun rakyat. Tuntutan disampaikan demi menyuarakan keresahan rakyat selama ini. (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
  • DPR disebut akan menindaklanjuti 17+8 tuntutan rakyat
  • Dalam aksinya menemui massa, Andre menekankan komitmen DPR
  • Poin penting lainnya yang disoroti Andre adalah nasib para demonstran yang ditangkap selama aksi sebelumnya.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, memastikan bahwa pihak legislatif akan menindaklanjuti 17+8 tuntutan rakyat yang diserahkan langsung oleh para influencer di Gedung DPR RI, Kamis (4/9/2025).

Andre menegaskan bahwa DPR telah berkoordinasi internal dan dengan berbagai instansi untuk memenuhi tuntutan tersebut, sekaligus berjanji akan membantu demonstran yang ditangkap asalkan aksi dilakukan secara damai.

Bersama Rieke Diah Pitaloka dan Kawendra Lukistian, Andre menerima langsung naskah tuntutan dari sejumlah influencer ternama seperti Jerome Polin, Andovi da Lopez, Jovial Da Lopez, hingga Andhita F Utami di depan Gerbang Pancasila, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Dalam aksinya menemui massa, Andre menekankan komitmen DPR.

"Yang jelas kami sudah berkoordinasi baik internal dan berbagai instansi agar berbagai tuntutan itu bisa dipenuhi," ujar Andre di lokasi.

Ia menambahkan bahwa semua proses akan dijalankan, meski belum merinci detail langkah konkretnya.

Menanggapi pertanyaan terkait perkembangan tim investigasi, Andre menyatakan bahwa segala informasi mengenai hal tersebut akan disampaikan oleh pimpinan DPR.

"Nanti biar pimpinan DPR yang mengumumkan. Segala hal tugas kami saat ini menerima aspirasi dari teman-teman. Nanti seluruh kewenangan nanti pimpinan DPR," jelasnya.

Saat ditanya mengenai sejauh mana tim investigasi bekerja dan siapa saja unsurnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Presiden Prabowo Bekukan Sementara MPR dan DPR RI!

"Nanti pimpinan DPR yang mengumumkan. Nanti kita tunggu," tambahnya.

Poin penting lainnya yang disoroti Andre adalah nasib para demonstran yang ditangkap selama aksi sebelumnya.

Ia mengungkapkan bahwa pimpinan DPR telah merespons usulan mahasiswa dan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Kemarin sudah diusulkan oleh mahasiswa kepada pimpinan. Sudah menanggapi kemarin, bahwa pimpinan akan berkoordinasi dengan kepolisian. Bahwa untuk demonstran yang aksi damai dan juga tujuan murni, tentu akan dibantu. Itu sudah disampaikan. Kita tunggu lah," pungkasnya.

Diketahui, sejumlah influencer mendatangi Gedung DPR RI lagi, kali ini untuk menyampaikan langsung 17+8 tuntutan rakyat. Tuntutan disampaikan demi menyuarakan keresahan rakyat selama ini.

Andhita menyampaikan adanya 17+8 tuntutan rakyat ini didasarkan adanya kekecewaan mendalam publik.

Sejumlah influencer mendatangi Gedung DPR RI lagi, kali ini untuk menyampaikan langsung 17+8 tutun rakyat. Tuntutan disampaikan demi menyuarakan keresahan rakyat selama ini. (Suara.com/Bagaskara)

"Kami ditanya apa motivasi awal atau alasan tuntutan 17+8. kami di sini ingin bilang bahwa ini semua didasarkan dari kecewaan yang mendalam dan rasa berduka yang sangat dalam terhadap berbagai korban yang sudah meninggal dunia," kata Andhita di lokasi.

"11 orang korban jiwa, 500 korban luka, dan 3.400 orang dikriminalisasi karena menyuarakan aspirasi mereka. ini semua disebabkan oleh proses demokrasi yang cacat dan tidak sehat," sambungnya.

Menurutnya, kalau dari awal pemerintah mendengar rakyat, dan DPR menyerap partisipasi masyarakat dengan baik, maka tak akan ada kericuhan yang terjadi.

"Sehingga kami melihat perlunya sebuah daftar tuntutan bersama yang bisa mengukur respon pemerintah secara tepat, dengan alur akuntabilitas yang jelas dan sebisa mungkin merefleksikan keresahan masyarakat seluas-luasnya. Maka dari itu kami tampung dari beberapa sumber," katanya.

Sementara itu, adanya 17+8 tuntutan ini disampaikan untuk semua dari eksekutif, yudikatif hingga legislatif yakni DPR RI.

Tuntutan juga terutama 17 tuntutan ini harus bisa direspons dan dijalani selambat-lambatnya pada 5 September 2025 besok.

"Kami melihat dokumen ini adalah dokumen hidup yang menjadi simbol bahwa rakyat memiliki aspirasi yang harus ditengah oleh pemerintah. Dan tuntutan ini akan selalu bisa berkembang untuk ikut menangkap berbagai aspirasi lainnya," katanya.

Load More