- Presiden Prabowo Subianto secara resmi mencopot Budi Gunawan
- Budi Gunawan memiliki rekam jejak panjang dan strategis
- Pencopotan Budi Gunawan merupakan bagian dari perombakan Kabinet Merah Putih
Suara.com - Panggung politik dan keamanan nasional berguncang pada Senin (8/9/2025), setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan perombakan besar-besaran dalam susunan Kabinet Merah Putih. Salah satu nama besar yang terdampak adalah Jenderal Polisi (P) Budi Gunawan, yang harus merelakan jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Kabar pencopotan ini dikonfirmasi langsung oleh Istana, menandai berakhirnya kiprah Budi Gunawan di salah satu posisi paling strategis dalam pemerintahan. Keputusan ini menjadi bagian dari evaluasi yang dilakukan Presiden terhadap kinerja para pembantunya.
"Pada sore ini, sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian di antaranya Kemenko bidang Politik dan Keamanan," ucap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Dicopotnya Budi Gunawan sontak menarik perhatian publik. Sosok kelahiran Solo ini bukanlah pemain baru; ia adalah seorang jenderal dengan rekam jejak panjang dan cemerlang di institusi Polri hingga pucuk pimpinan intelijen negara.
Profil dan Sepak Terjang Sang Jenderal Intelijen
Lahir di Solo pada 11 Desember 1959, Jenderal Polisi (P) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., adalah figur dengan latar belakang akademis dan kepolisian yang mentereng. Ia merupakan lulusan terbaik di beberapa jenjang pendidikan strategis, termasuk Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim) pada 1998 dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada 2005.
Gelar Doktor Ilmu Hukum dengan predikat summa cum laude dari Universitas Trisakti pada 2018 semakin mengukuhkan kapasitas intelektualnya.
Kariernya di Korps Bhayangkara melesat tajam dengan menempati berbagai posisi kunci. Dimulai dari Kasat Lantas Polwiltabes Bandung, Budi Gunawan kemudian dipercaya menjadi Ajudan Wakil Presiden dan Ajudan Presiden RI, sebuah posisi yang menempatkannya di lingkaran terdalam kekuasaan.
Setelah itu, kariernya terus menanjak, mulai dari Kapolda Jambi, Kadiv Propam Polri, Kapolda Bali, Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), hingga mencapai posisi orang nomor dua di kepolisian sebagai Wakil Kapolri (Wakapolri).
Baca Juga: Unggahan "Terima Kasih" Dito Ariotedjo di IG Story Jadi Pertanda Dicopot dari Kursi Menpora
Puncak kariernya terjadi saat ia dipercaya memimpin lembaga telik sandi negara. Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dari tahun 2016 hingga 2024. Di masa ini pula, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Intelijen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Pada Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto menunjuknya untuk mengisi pos Menko Polkam. Namun, jabatannya hanya berlangsung singkat sebelum akhirnya dicopot dalam reshuffle kabinet hari ini. Sepanjang pengabdiannya, Budi Gunawan telah menerima 22 tanda jasa, termasuk Bintang Bhayangkara Pratama, sebagai bukti dedikasinya.
Tag
Berita Terkait
-
Rupiah Justru Perkasa di Tengah Reshuffle Kabinet
-
Unggahan "Terima Kasih" Dito Ariotedjo di IG Story Jadi Pertanda Dicopot dari Kursi Menpora
-
Selain Pecat Sri Mulyani, Ini 4 Kementerian yang Kena Reshuffle Prabowo
-
Ini Peraturan Terakhir yang Diteken Sri Mulyani Sebelum Posisinya Digantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
LIVE STREAMING: Prabowo Umumkan Reshuffle Kabinet! Siapa Saja Menteri yang Dilantik?
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi