Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah masih menguat di tengah kabar perombakan kabinet atau reshuffle yang mendera sejumlah menteri termasuk salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 123 point sebelumnya sempat menguat 130 point dilevel Rp 16.309 per USD.
Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah ini lebih didorong dari sentimen luar negeri di mana data ekonomi Amerika Serikat mengalami perlambatan.
Misalnya, laporan ketenagakerjaan AS terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan dan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,3 persen.
"Hal ini memperkuat sentimen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September, dengan peluang tipis untuk penurunan yang lebih substansial sebesar 50 basis poin," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/9/2025).
Selain itu, tutur Ibrahim, rilis data neraca perdagangan tumbuh sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan Agustus. Namun, pertumbuhan ekspor melambat tajam dan meleset dari ekspektasi, menandakan melemahnya permintaan luar negeri di tengah kondisi ekonomi yang menurun di pasar-pasar terbesar negara tersebut.
"Tarif perdagangan AS terhadap China juga tetap relatif tinggi, yang pada gilirannya menekan permintaan ekspor. Impor China juga tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan, menandakan lemahnya permintaan domestik," imbuhnya.
Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut, tingginya cadangan devisa Indonesia turut menjadi sokongan rupiah bisa perkasa pada hari ini. Karena Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Oleh sebab itu, cadangan devisa sebesar USD 150,7 miliar itu diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor, neraca transaksi modal, dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus," pungkasnya
Baca Juga: Profil Purbaya Yudhi Sadewa: Jurus Baru Prabowo Selamatkan Ekonomi Indonesia?
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
LRT Jabodebek Gangguan Hingga Pengguna Jalan di Pinggir Rel, Apa Penyebabnya?
-
Harga Emas Antam Hari Turun! Saatnya Borong Lagi?
-
Tukin PNS ESDM Naik 100 Persen, Bahlil: Saya Tidak Segan Merumahkan Kalian
-
GMFI Cetak Laporan Mentereng, Rights Issue Jadi Momentum Bangkit?
-
4 Fakta Dim Sum Bonds (SUN Yuan) Indonesia Senilai Rp13,2 Triliun
-
2 Cara Cek dan Daftar DTKS Online untuk Mendapatkan Bansos Pemerintah
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Pemerintah Diminta Untuk Pikir-pikir Terapkan Kebijakan B50
-
Proyek Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung 2027
-
Prabowo Mau Kirim 500 Ribu Tenaga Kerja ke Luar Negeri, Siapkan Anggaran Rp 8 Triliun