News / Nasional
Senin, 08 September 2025 | 16:51 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Dicopot Prabowo, Senin (8/9/2025)

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto secara resmi mencopot Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan dalam perombakan kabinet yang diumumkan pada Senin, 8 September 2025. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi.

Pemberhentian dan pelantikan didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 86 P tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri dan wakil menteri negara kabinet merah putih periode tahun 2024-2029.

"Bapak presiden telah menandatangani Keputusan Presiden tentang pengangkatan menteri dan wakil menteri yang akan menjabat di Kementerian haji dan umroh," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025).

Sebagai salah satu menteri terlama dan paling dihormati di pemerintahan, langkah ini mengundang gelombang reaksi keras baik dari pasar maupun kalangan ekonom.

Latar Belakang: Karier Gemilang hingga Gelombang Protes

Sri Mulyani adalah sosok berpengalaman yang menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah tiga Presiden: SBY (2005–2010), Jokowi (2016–2025), dan Prabowo (sejak Oktober 2024). 

Lahir di Tanjung Karang, Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962, ia menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986). 

Melanjutkan pendidikannya di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990). Setelah itu ia mendapatkan gelar Ph.D. in Economics (1992). 

Ia dikenal karena reformasi fiskal, pengendalian defisit, serta peran pentingnya dalam mengatasi krisis ekonomi global dan pandemi COVID-19 .

Baca Juga: Gantikan Sri Mulyani! Siapa Purbaya Yudhi Sadewa, 'Orang Istana' di Kursi Menkeu?

Tak heran Sri Mulyani sempat terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) sejak 1 November 2002. 

Pada tanggal 21 Oktober 2004, Sri Mulyani mendapatkan penugasan pertama di Kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 

Selanjutnya, pada tanggal 5 Desember 2005, Sri Mulyani dilantik menjadi Menteri Keuangan. Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati banyak menorehkan prestasi, diantaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.  

Reformasi Kementerian Keuangan dinahkodainya dengan baik sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan. Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura. 

Selain itu Sri Mulyani juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Euromoney. 

Pada tanggal 11 Februari 2018, Sri Mulyani menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. 

Kemudian pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada tanggal 27 Juli 2016, Beliau dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.  

Tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan ketiga kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.  

Tanggal 21 Oktober 2024, beliau dilantik sebagai Menteri Keuangan pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan yang keempat kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda

Langkahnya terhenti usai tragedi penjarahan

Beberapa hari sebelum pencopotan, negara dikejutkan oleh demonstrasi besar yang menuntut sistem perpajakan yang lebih adil. Saat gelombang protes memanas, rumah Sri Mulyani di Bintaro, Tangerang Selatan, diserbu dan dijarah massa pada malam 30–31 Agustus 2025 .

Beberapa saksi menyebut peristiwa penjarahan berlangsung dalam dua gelombang: sekitar pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB dini hari 31 Agustus 2025 . Massa yang sebagian besar remaja terlihat beraksi bagaikan terkoordinasi—aksi dimulai setelah bunyi kembang api sebagai aba-aba.

Looting yang terjadi meraup berbagai barang dari rumah Sri Mulyani—mulai dari elektronik, perhiasan, hingga lukisan dan bahkan ring basket . Ia sendiri menyebut bahwa selain hilangnya barang, rasa aman, kepastian hukum, dan nilai kemanusiaan di negeri ini turut hilang bersama insiden itu.

Reshuffle dan Dampak Pasar

Pada tanggal 8 September 2025, Pasar Saham Indonesia (IHSG) terpantau turun. Berdasarkan data RTI Business, IHSG menukik drastis sekitar pukul 16.01 WIB saat Prabowo mengambil sumpah pejabat baru pengganti Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

IHSG tercatat terkoreksi 1,28% ke level 7.766,84. Padahal pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat nyaris 1% mendekati level 8.000.

IHSG mencatat volume perdagangan sebanyak 35,61 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 19,28 triliun. Sementara untuk frekuensi saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 2.191.561 kali.

Di sisi pergerakan saham, IHSG mencatat mayoritas emiten melemah seiring kabar perombakan menteri. Tercatat sebanyak 232 saham menguat, 451 melemah, dan 121 saham stagnan.

Perubahan jabatan di kementerian strategis ini dinilai sebagai respons atas ketegangan sosial dan protes yang terus berlangsung.

Namun, pengganti Sri Mulyani pun akhirnya diumumkan: Purbaya Yudhi Sadewa, seorang ekonom, ditunjuk sebagai Menteri Keuangan yang baru dan segera dilantik di Istana Negara pada hari yang sama.

Load More