- Purbaya Yudhi Sadewa jadi Menteri Keuangan, kekayaan Rp39,21 miliar.
- Harta dominan tanah, bangunan, dan kendaraan mewah.
- Sebelum Menkeu, Ketua LPS dan komisaris Inalum.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani pada Senin (8/9/2025).
Penunjukan ini menarik perhatian publik, tak hanya karena posisinya yang strategis, tapi juga kekayaan Purbaya yang tercatat signifikan.
Merujuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total harta kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa mencapai Rp 39,21 miliar per 2024.
Angka ini meningkat 19,36% dibandingkan total kekayaan tahun 2023 yang sebesar Rp32,84 miliar. Data ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam portofolio asetnya sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Berdasarkan pantauan laman LHKPN, mayoritas harta Purbaya berupa kepemilikan tanah dan bangunan senilai Rp30,50 miliar, tersebar di wilayah Jakarta Selatan.
Selain itu, mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini juga memiliki sejumlah kendaraan mewah senilai Rp3,60 miliar.
Rinciannya antara lain: mobil Mercedes Benz tahun 2008 senilai Rp200 juta, BMW Jeep 2019 senilai Rp1,60 miliar, Toyota Alphard Minibus 2019 senilai Rp1 miliar, dan Peugeot Jeep New 5008 2019 senilai Rp730 juta.
Tak hanya mobil, Purbaya Yudhi Sadewa juga tercatat memiliki dua motor, yakni Yamaha XMAX BG6 AT 2018 senilai Rp55 juta dan Honda Vario 125 2021 senilai Rp21 juta.
Selain itu, harta dalam bentuk surat berharga senilai Rp220 juta serta kas dan setara kas Rp4,20 miliar menambah total kekayaannya. Purbaya tidak memiliki utang, sehingga total kekayaan bersihnya mencapai Rp39,21 miliar.
Nama Purbaya Yudhi Sadewa di lingkungan pemerintahan bukanlah baru. Sebelum dilantik menjadi Menteri Keuangan, Purbaya menjabat sebagai Ketua LPS sejak September 2020, setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kiprahnya di pemerintahan sebelumnya mencakup posisi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Selain pengalaman birokrasi, Purbaya juga memiliki rekam jejak korporasi. Ia pernah menjadi komisaris PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), holding BUMN pertambangan yang menaungi PT Aneka Tambang Tbk, PT Timah Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Freeport Indonesia. Posisi ini menunjukkan keterlibatannya dalam sektor strategis nasional, khususnya energi dan pertambangan.
Latar akademik Purbaya Yudhi Sadewa juga menjadi fondasi kariernya. Ia menempuh pendidikan sarjana Teknik Elektro di ITB, kemudian meraih gelar Ph.D di bidang Ekonomi dari Purdue University, AS. Dengan latar belakang ini, kekayaan yang dimilikinya mencerminkan kombinasi pengalaman profesional, birokrasi, dan investasi pribadi yang terkelola baik.
Berita Terkait
-
Purbaya Target Kantongi Rp 23 Triliun dari Bea Keluar Emas dan Batu Bara Tahun Depan
-
Purbaya Ungkap Bobrok Ekspor Komoditas RI, Ungkap Kinerja Bea Cukai
-
Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi
-
Cadangan RI Berkurang Jadi Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Emas Tahun Depan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Program Hilirisasi Mulai Berdampak ke PDB, Ini Datanya
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?