- Gatot Nurmantyo Buka Suara Soal Aksi Demo
- Salahkan Jokowi
- Refly Harun Sebut Obat Bangsa Adalah Adili Jokowi
Suara.com - Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo buka suara soal adanya aksi demonstrasi besar-besaran di berbagai kota di Indonesia belakangan ini.
Menurutnya, Indonesia sudah dihancurkan begitu saja oleh orang-orang tak bertanggung jawab secara perlahan.
Dalam membahas konteks aksi demonstrasi, Jenderal Gatot mendadak menyebut nama Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi).
Pihaknya justru terang – terangan mengucapkan terima kasih pada Jokowi. Bukan atas pengabdiannya selama 10 tahun, melainkan justru soal dalang yang ikut merusak negeri ini.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Bapak Jokowi yang bisa merusak negeri ini sangat luar biasa,” ucap Jenderal Gatot, dikutip dari youtube Hersubeno Point, Senin (8/9/25).
Jenderal Gatot mengatakan bahwa kerusakan yang diakibatkan oleh pemerintahan Jokowi terasa mulai dari desa, kota hingga provinsi, dimana korupsi sudah menjadi hal wajar dilakukan.
“Dari kota sampai desa, Provinsi juga mengatakan ini luar biasa,” ucapnya.
“Kita ngurus KTP saja sekarang ini, ada Sebagian, waktu itu mantan anak buah saya, Wanita sampai jam 11 malam. Kamu bawa uang berapa? 2.500, kau bayar sekian, iya selesai pak katanya. Jadi korupsi ini KKN sudah berjalan, KKNnya sangat luar biasa,” imbuhnya.
Menurut Jenderal Gatot, Presiden Prabowo Subianto kini harus menanggung beban yang sangat berat atas peninggalan pemerintahan Jokowi
Baca Juga: CEK FAKTA: Demo Merembet, Jokowi Ditangkap?
Bahkan, di usia jabatannya sebagai presiden yang belum menginjak 1 tahun, Prabowo sudah harus menghadapi kenyataan aksi demonstrasi membabi buta.
“Yang dibebankan kepada Presiden Prabowo sebenarnya sangat berat. Dirusak sedemikian rupanya, sedangkan ini belum 1 tahun kan, tapi sudah demo dan lain sebagainya,” ujarnya.
“Ini bukan permasalahan salah perorangan, tapi situasi yang seperti ini,” tambahnya.
Jenderal Gatot mengungkapkan bahwa tagar Adili Jokowi adalah hal yang biasa.
Menurutnya, yang bersangkutan bisa membersihkan namanya jika memang tidak melakukan kesalahan ataupun melanggar hukum.
“Adili Jokowi itu adalah kita berpikiran positif, agar publik tahu. Kalau tidak salah ya bersihkan Namanya, kalau salah ya sesuai dengan hukumnya,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
Media Asing Soroti 'Tumbangnya' Sri Mulyani, Sebut Gelombang Protes dan Penjarahan jadi Pemicu
-
Usai Sri Mulyani Dicopot, Menkeu Purbaya Didesak Kembalikan Kepercayaan Publik
-
Sri Mulyani Dicopot jadi Berita Baik
Terkini
-
Kasus Prada Lucy dan Diplomat Arya Daru, Connie: Kenapa Selalu Dibumbui Narasi Hubungan Menyimpang?
-
Disinggung Tunjangan Perumahan Rp70 Juta, Anggota DPRD DKI Tertawa dan Lempar ke Pimpinan
-
Misteri Terpecahkan! Hasil Tes DNA Keluar, Jenazah di Kali Ciliwung Positif Pegawai Kemendagri
-
Profil Abdul Kadir Karding: Aktivis PMII Jadi Menteri, Kini Dicopot Prabowo Usai Viral Main Domino
-
Prabowo Kumpulkan Seluruh Anggota Fraksi Gerindra DPR RI Malam Ini, Ada Apa?
-
Polda Metro Jaya Buru Otak Kericuhan di Jakarta Akhir Agustus, Siapa Dalang di Balik Kekacauan?
-
Kekayaan Ferry Juliantono, Gantikan "Kursi" Budi Arie yang Dicopot Prabowo dari Menteri Koperasi!
-
Viral Dua Pria Gedor Pintu Rumah Minta Makan, Wanita Ini Ketakutan
-
Cegah Ricuh Aksi Demo, Tito Karnavian Minta Siskamling Kembali Diaktifkan
-
Tunjangan Rp70 Miliar Anggota DPRD DKI: PKS Cuci Tangan, Salahkan Pusat?