Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menegaskan kasus kematian Rusdamdiansyah atau Dandi, pengemudi ojek online (ojol) yang dikeroyok massa.
Karena diduga sebagai intel saat aksi unjuk rasa di kota Makassar tidak akan dibiarkan begitu saja.
Yusril menjamin bahwa kasus ini akan diusut tuntas. Ia menginstruksikan kepada Polda Sulawesi Selatan untuk segera mengungkap siapa pelaku di balik pengeroyokan yang merenggut nyawa Dandi.
"Kewajiban polisi adalah melakukan penyelidikan dan penyidikan. Mungkin belum terungkap karena masih dalam tahap penyelidikan. Kalau penyelidikan itu memang tidak terlalu terbuka, fakta-faktanya, bukti-buktinya harus dikumpulkan dengan baik, kecuali kalau sudah ditingkatkan ke penyidikan," kata Yusril di Makassar, Rabu, 10 September 2025.
Yusril berharap masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini kepada polisi. Ia juga menegaskan pemerintah tidak akan menutup mata.
Yusril menekankan bahwa kasus pengeroyokan Dandi akan ditangani secara hukum. Sebagaimana kasus lain yang terjadi dalam kerusuhan.
"Tapi percayalah, semua kejahatan yang terkait aksi unjuk rasa atau kerusuhan, termasuk pengeroyokan yang menewaskan driver ojol kemarin akan diusut secara maksimal," ujar Yusril.
Pernyataan Yusril sekaligus menjawab keresahan publik yang menilai kematian Dandi jauh dari sorotan.
Berbeda dengan kasus Affan Kurniawan, driver ojol di Jakarta yang tewas usai terlindas mobil baracuda Brimob dalam aksi yang sama, kasus Dandi terkesan tertutup.
Baca Juga: Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
Polisi sebelumnya hanya menyebut masih mengumpulkan bukti dan mencari saksi kunci terkait kematian Dandi.
Dandi yang sehari-hari mencari nafkah sebagai ojol menjadi korban salah sasaran saat unjuk rasa di Makassar.
Dandi ditemukan dalam kondisi kritis di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jalan Urip Sumoharjo pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Ia dikeroyok massa lantaran diduga sebagai intel polisi karena merekam jalannya demonstrasi dari kejauhan. Korban sempat dirawat di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong akibat luka serius yang diderita.
Yusril memahami keterlambatan pengungkapan kasus tersebut. Menurutnya, salah satu kendala adalah karakteristik aksi unjuk rasa di Sulawesi Selatan yang berbeda dengan daerah lain seperti Jakarta.
"Kalau di Jakarta kan mahasiswa atau aktivis yang menyampaikan aspirasi ke DPR. Kalau di Makassar, agak berbeda kasusnya. Tapi yakinlah, langkah hukum pasti dilakukan," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
Terkini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!