Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang putra bernama Nirbhik Khanal. Keluarga kecil ini menjalani kehidupan yang relatif tenang di Kathmandu, jauh dari sorotan media.
Rajyalaxmi dikenal sebagai pilar kekuatan bagi suaminya, memberikan dukungan moral selama masa-masa sulit karir politik Jhalanath.
Saat Jhalanath menjabat sebagai PM, Rajyalaxmi tetap menjadi istri yang setia, menghindari keterlibatan langsung dalam politik tetapi sering mendampingi suaminya di acara-acara keluarga dan sosial.
Menurut laporan media Nepal, ia lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca, mengajar, dan merawat keluarga. Pada intinya menjaga keseimbangan di tengah tekanan politik yang intens.
Nirbhik, putra mereka, tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan diskusi politik dan akademik, meskipun Rajyalaxmi berusaha melindungi anaknya dari tekanan eksternal.
Profil Rajyalaxmi membuatnya jarang muncul di berita, tetapi ia dikenang oleh orang-orang terdekat sebagai wanita yang bijaksana dan penyayang.
Dalam wawancara langka, ia pernah disebut sebagai "penyeimbang" bagi Jhalanath, yang karirnya sering kali penuh kontroversi, termasuk keterlibatannya dalam perundingan damai pasca-perang sipil Nepal pada 2006.
Rajyalaxmi juga terlibat dalam kegiatan sosial secara tidak langsung, mendukung inisiatif pendidikan untuk perempuan di komunitasnya, meskipun tidak ada catatan resmi tentang peran filantropinya.
Tragedi yang menewaskan Rajyalaxmi terjadi di tengah krisis politik Nepal yang membara. Pada awal September 2025, Nepal dilanda demonstrasi massal yang dikenal sebagai "Gen Z Protests" atau demo Gen Z.
Baca Juga: Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur
Generasi Z, yang lahir antara 1995 dan 2010, memimpin aksi ini sebagai respons terhadap korupsi pemerintah, ketidakadilan ekonomi, sensor media sosial, dan kurangnya peluang kerja bagi pemuda.
Protes dimulai setelah pemerintah memberlakukan larangan sementara pada platform seperti TikTok dan Instagram, yang dianggap sebagai upaya membungkam suara kritik.
Demonstran, mayoritas mahasiswa dan pemuda urban di Kathmandu, menargetkan gedung-gedung pemerintahan dan rumah pejabat tinggi, termasuk mantan pemimpin seperti Jhalanath Khanal, Ramsaran Mahat, dan Sher Bahadur Deuba.
Pada 9 September, massa marah membakar rumah Khanal di kawasan Dallu, Kathmandu. Rajyalaxmi, yang saat itu berada sendirian di rumah, terjebak di dalam dan mengalami luka bakar parah seluruh tubuh.
Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Luka Bakar Kirtipur, tetapi meninggal dunia selama perawatan intensif.
Insiden ini menjadi puncak kekerasan dalam protes yang telah menewaskan setidaknya 19-22 orang dan melukai ratusan lainnya. Polisi menggunakan kekuatan mematikan, sementara demonstran membalas dengan membakar gedung parlemen dan rumah pejabat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?