News / Internasional
Rabu, 10 September 2025 | 15:23 WIB
Aksi demo berdarah di Nepal. (Foto: via Al Jazeera)

Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang putra bernama Nirbhik Khanal. Keluarga kecil ini menjalani kehidupan yang relatif tenang di Kathmandu, jauh dari sorotan media.

Rajyalaxmi dikenal sebagai pilar kekuatan bagi suaminya, memberikan dukungan moral selama masa-masa sulit karir politik Jhalanath.

Saat Jhalanath menjabat sebagai PM, Rajyalaxmi tetap menjadi istri yang setia, menghindari keterlibatan langsung dalam politik tetapi sering mendampingi suaminya di acara-acara keluarga dan sosial.

Menurut laporan media Nepal, ia lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca, mengajar, dan merawat keluarga. Pada intinya menjaga keseimbangan di tengah tekanan politik yang intens.

Nirbhik, putra mereka, tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan diskusi politik dan akademik, meskipun Rajyalaxmi berusaha melindungi anaknya dari tekanan eksternal.

Profil Rajyalaxmi membuatnya jarang muncul di berita, tetapi ia dikenang oleh orang-orang terdekat sebagai wanita yang bijaksana dan penyayang.

Dalam wawancara langka, ia pernah disebut sebagai "penyeimbang" bagi Jhalanath, yang karirnya sering kali penuh kontroversi, termasuk keterlibatannya dalam perundingan damai pasca-perang sipil Nepal pada 2006.

Rajyalaxmi juga terlibat dalam kegiatan sosial secara tidak langsung, mendukung inisiatif pendidikan untuk perempuan di komunitasnya, meskipun tidak ada catatan resmi tentang peran filantropinya.

Tragedi yang menewaskan Rajyalaxmi terjadi di tengah krisis politik Nepal yang membara. Pada awal September 2025, Nepal dilanda demonstrasi massal yang dikenal sebagai "Gen Z Protests" atau demo Gen Z.

Baca Juga: Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur

Generasi Z, yang lahir antara 1995 dan 2010, memimpin aksi ini sebagai respons terhadap korupsi pemerintah, ketidakadilan ekonomi, sensor media sosial, dan kurangnya peluang kerja bagi pemuda.

Protes dimulai setelah pemerintah memberlakukan larangan sementara pada platform seperti TikTok dan Instagram, yang dianggap sebagai upaya membungkam suara kritik.

Demonstran, mayoritas mahasiswa dan pemuda urban di Kathmandu, menargetkan gedung-gedung pemerintahan dan rumah pejabat tinggi, termasuk mantan pemimpin seperti Jhalanath Khanal, Ramsaran Mahat, dan Sher Bahadur Deuba.

Pada 9 September, massa marah membakar rumah Khanal di kawasan Dallu, Kathmandu. Rajyalaxmi, yang saat itu berada sendirian di rumah, terjebak di dalam dan mengalami luka bakar parah seluruh tubuh.

Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Luka Bakar Kirtipur, tetapi meninggal dunia selama perawatan intensif.

Insiden ini menjadi puncak kekerasan dalam protes yang telah menewaskan setidaknya 19-22 orang dan melukai ratusan lainnya. Polisi menggunakan kekuatan mematikan, sementara demonstran membalas dengan membakar gedung parlemen dan rumah pejabat.

Load More