News / Nasional
Rabu, 10 September 2025 | 20:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau pelaksanaan pelatihan Mobile Training Unit (MTU) di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (2/5/2025). (Dok: Pemprov DKI)

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperluas program Mobile Training Unit (MTU) demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Program ini menjadi salah satu prioritas dalam 100 hari kerja Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. 

MTU menyediakan beragam keterampilan, mulai dari tata boga, tata rias, menjahit, hingga operator komputer. Pramono menyebut pelatihan ini menjadi upaya nyata pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. 

"Ini memang betul-betul program yang dibutuhkan di lapangan. Kenapa ini menjadi salah satu prioritas saya dalam 100 hari, pertama supaya ini bisa memberikan manfaat bagi warga yang selama ini belum beruntung belum bekerja," ucapnya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho mencatat peningkatan jumlah peserta MTU, dari 2.300 orang tahun lalu, menjadi 2.700 orang pada 2025. Target pelatihan sudah tercapai 40 persen dari keseluruhan kuota.

Peserta yang lolos pelatihan mendapat sertifikat. Tak hanya itu, Pemprov juga membuka jalur bantuan permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk warga yang ingin buka usaha setelah pelatihan.

"Kita buat sertifikat itu untuk menjadi modal cari kerja ataupun wirausaha," ungkap Hari.

Di Jakarta Selatan, antusiasme warga cukup tinggi. Puluhan orang mengikuti pelatihan MTU Angkatan I Tahun 2025 di tiga lokasi berbeda, yaitu halaman Kantor Kelurahan Grogol Selatan, Kebun Keyla V Kebayoran Lama, dan RPTRA H. Lele Jagakarsa. Adapun kejuruan yang dibuka adalah Operator Komputer, Teknik Las Listrik, dan Tata Boga. 

Salah seorang peserta dari Jakarta Selatan, Yogi Ahmad Faris mengakui manfaat program MTU. Pelatihan ini menambah keterampilannya sehingga bisa lebih bersaing di dunia kerja.

“Pelatihan ini memang sudah saya tunggu-tunggu. Semoga saya bisa menyerap ilmunya dengan baik agar nantinya dapat menjadi bekal saya untuk melamar pekerjaan, terutama di bidang komputer,” kata Yogi.

Baca Juga: Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!

Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan menyebut MTU berlangsung selama 160 jam pelajaran. Semua fasilitas diberikan secara gratis, termasuk seragam, snack, makan siang, hingga modul pembelajaran.

PPKD Jakarta Selatan juga mengadakan pelatihan MTU di dua lokasi lain, yakni kantor Kelurahan Petukangan Utara dan SMKN 59 Jakarta, Kebayoran Lama. Ada tiga bidang kejuruan yang dibuka, yaitu Tata Rias, Tata Busana, dan Teknik Sepeda Motor. Sementara di SMKN 59 difokuskan pada bidang Desain Grafis. Total ada 40 warga yang ikut pelatihan.

Kepala PPKD Jakarta Selatan, Budi Karlia Setiyanto, menegaskan MTU dirancang sesuai kebutuhan dunia kerja. “Kami berkomitmen memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” tuturnya.

Selain menyasar warga umum, MTU juga digelar di sekolah. Di Petukangan Utara, pelatihan dilaksanakan di SMK PGRI 15 dan SMK Puspita Persada. Ada tiga bidang kejuruan yang dibuka, yakni Tata Rias, Tata Busana, dan Teknisi Sepeda Motor. Sebanyak 30 peserta ikut pelatihan yang digelar pada 5 Mei hingga 5 Juni 2025 itu. 

Sekretaris Lurah Petukangan Utara, Fika, berharap program ini bisa bermanfaat bagi warganya. “Kami sangat berterima kasih kepada PPKD Jakarta Selatan yang sudah mengadakan pelatihan kerja MTU di wilayah kami,” harapnya.

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah mengapresiasi program MTU. Ia berharap Pemprov tak hanya mengadakan program ini pada masa awal pemerintahan Pramono-Rano. "Jadi jangan panas di awal saja. Kalau perlu ditambah dan diperlama karena pelatihan kerja ini banyak yang butuh," lanjutnya.

Trubus juga menyarankan agar Pemprov tak hanya memberi pelatihan, melainkan juga menyalurkan mereka ke berbagai perusahaan. "Setelah pelatihan juga disalurkan ke perusahaan-perusahaan. Harus dicari juga jalurnya," tuturnya. ***

Load More