News / Metropolitan
Jum'at, 05 September 2025 | 21:01 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meninjau infrastruktur Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di ruas Jalan Senopati, Jakarta Selatan, pada Kamis, (24/4/). (Dok: Pemprov DKI Jakarta)

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serius menata wajah ibu kota lewat pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Proyek ini menjadi solusi jangka panjang untuk merapikan kabel udara yang semrawut, meningkatkan estetika, serta memperkuat infrastruktur perkotaan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menekankan, proyek ini perlu waktu dan biaya besar.

“Bukan program yang bimsalabim karena biayanya juga cukup mahal,” katanya.

Pada saat peninjauan langsung pengerjaan SJUT, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno memastikan pengerjaan berjalan sesuai rencana.

“Pengerjaan SJUT dilakukan secara bertahap dan terus menunjukkan progres," ujar Rano.

Berdasarkan data Dinas Bina Marga DKI Jakarta, sepanjang 25 kilometer SJUT telah rampung di sepuluh ruas jalan Jakarta Selatan pada 2021–2022, yaitu Jalan Mampang Prapatan, Jalan Kapten Tendean, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Cikajang, Jalan Gunawarman, Jalan Patimura, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Sultan Hasanuddin. Namun, pembersihan kabel udara di area tersebut baru mencapai 82,43 persen. Rano menjelaskan, terdapat 64 operator yang kini bekerja sama dalam sistem SJUT.

“Kabel optik berbagai operator dipindahkan dari atas ke bawah. Selain lebih rapi, pemeliharaannya pun lebih mudah,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan berkelanjutan oleh PT Jakpro melalui pemeliharaan harian jalur hingga pemeliharaan berkala manhole setiap tiga bulan sekali.

"Kabel optik berbagai operator dipindahkan dari atas ke bawah. Selain lebih rapi, pemeliharaannya pun lebih mudah,” tegasnya.

Baca Juga: Taman Bendera Pusaka, Simbol Diplomasi Baru Jakarta

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo menegaskan, SJUT tidak hanya penting untuk penataan kota, tetapi juga keselamatan warga.

“Pembangunan SJUT ini bukan hanya soal penataan, tetapi juga soal keamanan dan kualitas layanan bagi masyarakat,” ucapnya.

Hingga akhir 2024, sepanjang 209 kilometer kabel udara berhasil dipindahkan ke bawah tanah, dengan target tambahan 90 kilometer pada 2025.

Sebagai pelaksana teknis, PT Jakarta Infrastruktur Propertineo (JIP) ditugaskan mengerjakan 84,5 kilometer SJUT di 20 ruas jalan Jakarta Selatan dan Timur.

“Kami menunggu Kepgup yang nantinya (menugaskan) kita menyelesaikan dari 25 menjadi total 109 kilometer di dua tahun ini, 2024–2025,” jelas Direktur JIP, Ivan Cahya Permana.

Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai kebijakan pembangunan SJUT sudah berada di jalur yang benar. Ia mengingatkan agar implementasi di lapangan benar-benar diawasi.

Load More