News / Internasional
Kamis, 11 September 2025 | 11:32 WIB
Presiden AS Donald Trump, Charlie Kirk, dan Sekretaris Kesehatan Robert Kennedy (X)

Suara.com - Video penembakan terhadap aktivis, influencer, dan sekutu dekat Presiden Donald Trump, Charlie Kirk, beredar di media sosial. Insiden ini terjadi pada Rabu (10/9/2025) di kampus Utah Valley University, Orem, Utah.

Dalam video yang diunggah akun X @/Worldsource24 pada Kamis (11/9/2025) terlihat Charlie Kirk tengah menjawab pertanyaan mahasiswa dalam debat "Prove Me Wrong".

Charlie Kirk duduk seorang diri di bawah tenda bertuliskan "American Comeback". Ia memakai kaos putih bertuliskan "freedom" dan celana hitam panjang.

Setelah selesai menjawab, mendadak terdengar suara tembakan dan peluru mengenai bagian leher kiri Charlie Kirk. Seketika darah mengucur, membuat sang simpatisan sayap kanan AS itu jatuh dari kursi.

Detik-detik Charlie Kirk ditembak di bagian leher (X/Worldsource24)

Menurut pegiat media sosial Brian Krassenstein, percakapan terakhir Charlie Kirk dengan mahasiswa menyinggung jumlah kejadian penembakan massal di Amerika selama 10 tahun terakhir.

"Anda tahu berapa banyak transgender di Amerika yang menjadi pelaku penembakan massal selama 10 tahun terakhir?" tanya seorang mahasiswa.

Charlie Kirk menjawab dengan tenang, "Sangat banyak."

Mahasiswa yang sama pun membantah. Ia menjelaskan bahwa hanya ada lima pelaku penembakan dari golongan transgender.

Orang yang sama kembali bertanya apakah Charlie Kirk tahu berapa banyak kejadian penembakan massal di Amerika selama 10 tahun terakhir, dan pelakunya adalah orang umum.

Baca Juga: Siapa Charlie Kirk: Loyalis Donald Trump yang Tewas Ditembak saat Acara Kampus

"Menghitung atau tidak menghitung kekerasan gang?" jawab Charlie Kirk, tepat sebelum ditembak.

"Jawabannya adalah 5700," tulis Brian Krassenstein dalam cuitannya.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 12:10 siang waktu setempat. Ia baru 20 menit duduk dan berpidato di depan para audiens.

Kirk segera dievakuasi dan sempat menjalani operasi darurat, namun nyawanya tidak tertolong. Kehadiran istri Kirk, Erika Frantzve, dan kedua anaknya di lokasi kejadian menambah pilu peristiwa ini.

Pihak berwenang langsung mengambil langkah tegas dengan menutup kampus dan melibatkan FBI serta ATF untuk menyelidiki insiden tersebut secara mendalam.

Sementara itu, Donald Trump menyampaikan rasa dukanya melalui platform Truth Social, menggambarkan Kirk sebagai sosok luar biasa dan legendaris yang memiliki pemahaman mendalam terhadap generasi muda Amerika.

“Charlie Kirk yang Hebat, bahkan Legendaris, telah meninggal. Tidak ada yang memahami atau memiliki Hati Pemuda di Amerika Serikat sebaik Charlie. Dia dicintai dan dihormati oleh SEMUA orang, terutama saya, dan kini dia tidak lagi bersama kita,” tulis Trump di media sosial.

Donald Trump juga meminta rakyatnya untuk mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati kematian Charlie Kirk.

Load More