News / Internasional
Kamis, 11 September 2025 | 15:32 WIB
PM Nepal 1994-1995, Manmohan Adhikari dan PM Nepal 2025, KP Sharma Oli. (Indian Today)

Polisi menggunakan "kekuatan mematikan", gas air mata, peluru karet, dan bahkan peluru tajam untuk membubarkan massa.

Akibatnya, setidaknya 19 hingga 22 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

PBB pun menyerukan penyelidikan atas "penggunaan kekuatan yang tidak proporsional" oleh pasukan keamanan Nepal.

Insiden ini menunjukkan kegagalan negara dalam mengayomi warganya, terutama kaum muda yang menuntut perubahan.

Manmohan Adhikari: Membangun Kesejahteraan dengan Sentuhan Sosial

PM Nepal 1994-1995, Manmohan Adhikari saat masih memimpin Nepal. (nepalpress.com)

Untuk mencari perbandingan, kita dapat menengok ke belakang pada sosok Manmohan Adhikari, perdana menteri komunis pertama Nepal yang menjabat singkat dari November 1994 hingga September 1995.

Meskipun hanya berkuasa selama sembilan bulan, Adhikari meninggalkan warisan kepemimpinan yang berfokus pada kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi yang berpihak pada rakyat.

Adhikari dikenal dengan program-program progresif yang bertujuan meningkatkan taraf hidup rakyat dan mengurangi kemiskinan.

Salah satu inisiatifnya yang paling populer adalah program "Let's Build Our Village Ourselves" (Mari Kita Bangun Desa Kita Sendiri) dan "Old-Age Allowance for Senior Citizens" (Tunjangan Hari Tua untuk Warga Lansia).

Baca Juga: Krisis Nepal Membara! Parlemen Hangus, Pemerintah Jatuh, Militer Ambil Alih

Program tunjangan hari tua bahkan menjadi model jaminan sosial di Asia Selatan, mengubah pandangan masyarakat terhadap lansia dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Adhikari juga mengadvokasi pemberdayaan komunitas yang terpinggirkan seperti Dalit dan Janajati, serta fokus pada reformasi lahan, pendidikan, dan peningkatan layanan kesehatan.

Berbeda dengan tuduhan korupsi yang melingkupi era Oli, Adhikari dikenang sebagai pemimpin yang sederhana, jujur, dan berintegritas.

Latar belakangnya sebagai aktivis yang pernah dipenjara selama 14 tahun karena memperjuangkan demokrasi menunjukkan pemahaman dan penghargaan yang mendalam terhadap hak-hak fundamental rakyat, termasuk hak untuk berdemonstrasi secara damai.

Dalam konteks ekonomi, meskipun Nepal di era 90-an masih menghadapi tantangan, masa kepemimpinan Adhikari dianggap meletakkan dasar bagi pertumbuhan dan pembangunan yang inklusif.

Perbandingan Kritis: Keamanan, Kesejahteraan, dan Kebebasan

Load More