- Target utama 8 paket kebijakan adalah mencapai pertumbuhan ekonomi 5,2 persen.
- Strateginya adalah melancarkan program pemerintah dan menjaga belanja negara tetap positif.
- Memberi stimulus bagi kelas menengah melalui keringanan pajak PPh 21.
Suara.com - Setelah merilis delapan paket kebijakan ekonomi yang menyasar langsung masyarakat, pemerintah kini mengungkap target besar di baliknya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa seluruh program akselerasi tersebut dirancang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Secara spesifik, pemerintah menargetkan angka pertumbuhan yang ambisius untuk tahun 2025.
"Ya, kita berharap target (pertumbuhan ekonomi) 5,2 (persen) kita bisa capai," kata Airlangga di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).
Strategi di Balik Target Pertumbuhan
Untuk mencapai target tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa delapan paket kebijakan itu memiliki dua fungsi strategis.
Pertama, untuk menjaga momentum belanja pemerintah agar tetap positif hingga akhir tahun.
Ini dilakukan dengan cara melancarkan atau 'membuka sumbatan' yang menghambat realisasi program-program andalan pemerintah.
Kedua, memberikan stimulus langsung kepada masyarakat, khususnya kelas menengah, untuk menjaga daya beli dan mendorong konsumsi.
Baca Juga: Masih Pikir-pikir Turunkan Cukai Rokok, Menkeu Purbaya: Katanya Ada yang Main-main?
"Kita melakukan debottlenecking terhadap program-program andalan, plus kita juga memberi keleluasan kepada kelas menengah melalui PPNDTP yang PPH Pasal 21," ujar Airlangga.
Debottlenecking sendiri merupakan istilah untuk proses menghilangkan hambatan agar sebuah program bisa berjalan lebih cepat dan efisien.
Sementara itu, stimulus untuk kelas menengah salah satunya diwujudkan melalui perluasan program Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang Ditanggung Pemerintah (DTP), seperti yang telah diumumkan untuk pekerja di sektor pariwisata.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa setelah rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025), mengumumkan kebijakan ekonomi baru.
Berikut delapan paket ekonomi tersebut:
Pertama, program magang lulusan perguruan tinggi (maksimal fresh graduate 1 tahun). Jumlah penerima manfaat dari program ini sebanyak 20.000.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri