"Apakah itu S1, D3, dan yang lain, itu di-link and match-kan dengan dikerjasamakan dengan sektor industri. Di mana penerima manfaat di tahap pertama 20 ribu orang dan selama proses bekerja diberikan uang saku sebesar upah minimum, UMP, dan ini untuk 6 bulan, dan anggarannya sudah disediakan sebesar Rp198 miliar," kata Airlangga di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).
Sementara dalam slide yang ditayangkan, ditulis uang saku setara dengan UMP sekitar Rp3,3 juta per bulan selama 6 bulan.
Kedua, peluasan PPh 21 DTP untuk pekerja di sektor pariwisata. Total penerima manfaat ditargetkan sebanyak 552 ribu pekerja.
"Mungkin yang terkait dengan perluasan PPh 21 ditanggung pemerintah, yang kemarin sudah diperlakukan untuk sektor padat karya, ini dilanjutkan ke sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe."
"Target penerimanya 552 ribu pekerja dan ini diberikan 100 persen PPh untuk sisa tahun pajak 2025 ataupun 3 bulan, anggarannya sebesar Rp120 miliar," kata Airlangga.
Ketiga, bantuan pangan selama dua bulan dengan target penerima manfaat sebanyak 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Itu juga dilanjutkan untuk dua bulan, itu untuk 10 kilogram beras di bulan Oktober-November. Nanti kita evaluasi untuk bulan berikutnya, bulan Desember. Nah itu diperlukan dana sebesar Rp 7 triliun," kata Airlanga.
Keempat, bantuan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi pekerja bukan penerima upah (BPU), semisal mitra pengemudi transportasi online (ojol), ojek pangkalan, sopir, kurir, logistik dengan target penerima manfaat sebanyak 731.361 orang.
"Jadi, ini bagi pekerja bukan penerima upah itu adalah pengemudi transportasi online atau OJOL, ojek panggalan, supir, kurir, dan logistik. Target penerimanya adalah 731.361 orang, diberikan diskon 50 persen untuk JKK dan JKM," kata Airlangga.
Baca Juga: Masih Pikir-pikir Turunkan Cukai Rokok, Menkeu Purbaya: Katanya Ada yang Main-main?
"Jadi, JKK dan JKM itu tentunya kita berharap bahwa ini bisa diterima oleh ojol, dan dana yang diperlukan adalah Rp36 miliar dan disiapkan oleh BPJS " sambungnya.
Kelima, program manfaat layanan tambahan (MLT) perumahan BPJS Ketenagakerjaan dengan target 1.050 unit.
Airlangga mengatakan ada penurunan bunga, sebelumnya BI rate plus 5 persen, kini menjadi BI rate plus 3.
"Kemudian untuk penerima manfaat di mana itu bisa untuk menyicil rumah, bisa untuk down payment, dan juga untuk para developer yang tadinya BI rate plus 6 diturunkan juga menjadi 4 persen. Ini seluruhnya dengan juga relaksasi SLIK dari OJK, nah ini targetnya Rp 150 miliar ditanggung oleh BPJS," kata Airlangga.
Airlangga mengatakan, kemungkinan ada penambahan target untuk tahun depan. Mengingat program tersebut bisa mendukung program Presiden Prabowo terkait penyediaan 3 juta rumah.
Keenam, padat karya tunai (Cash for Work) Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
- 
            
              Polisi Sita Batang Ganja hingga Papir dari Onad, Istri Ikut Diamankan!
- 
            
              Detik-detik Tanggul Baswedan Jebol, Warga Jati Padang: Kayak Tsunami Airnya Langsung Woosh!
- 
            
              Penyempitan Aliran Kali Bikin Tanggul Baswedan Jebol, Warga: Wali Kota Tolong Cek Dong!
- 
            
              Indonesia Telanjang Digital di Depan Cina: Kalau Mereka Matikan Internet Hari Ini, Selesai Kita
- 
            
              Pertalite Bikin Motor Mogok Massal di Jatim! DPR Geram, Pertamina Dipanggil
- 
            
              Onad Diciduk! Sisa Ganja di Plastik Jadi Bukti, Polisi Duga Ekstasi Ludes Dipakai
- 
            
              Warga Jati Padang Mengeluh Belum Dapat Bantuan Usai Banjir, Pemerintah ke Mana?