Suara.com - Kritik keras dilontarkan oleh Mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko, kepada kelompok yang ia sebut sebagai “Geng Solo”, yang merujuk pada lingkaran pengaruh politik mantan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, kelompok tersebut masih menjadi “virus” dan “kuman berbahaya” dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu ia ujarkan dalam kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP.
Soenarko melanjutkan pernyataannya dengan salah satu tuntutan, dalam surat yang dikirimkan sebagai desakan kepada Prabowo, untuk segera melakukan perombakan menteri dan membersihkannya dari menteri-menteri yang merupakan loyalis Jokowi.
“Keluarkan itu menteri-menteri yang diduga kuat terlibat korupsi dan masih orang-orangnya Jokowi, ‘Geng Solo’,” tegasnya, Selasa (16/9/2025).
Ia menilai, orang-orang tersebut yang merusak bangsa dan tidak seharusnya dipertahankan di dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo.
“Dia adalah kelompok manusia di eranya Jokowi yang ikut merusak bangsa ini, tidak boleh dia masih ada di kabinet sekarang,” ujar Soenarko.
Lebih lagi, Soenarko menuding Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang kini dipimpin oleh putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, sebagai pihak yang paling terang-terangan berupaya melengserkan Prabowo.
“Yang terang-terangan terbuka menyerang Prabowo untuk lengser adalah PSI, PSI ini siapa punya? Geng Solo, si Kaesang, ini adiknya si Gibran, anaknya Jokowi,” jelasnya.
Baca Juga: Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
Dalam pembahasan mengenai salah satu tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yaitu reformasi di badan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan desakan untuk mengganti Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, Soenarko menegaskan hal tersebut tidak dapat ditunda lagi dikarenakan dapat memicu munculnya dugaan kepada Prabowo.
Menurut Soenarko, tindakan Prabowo yang tidak segera mengganti Kapolri, dapat memperkuat dugaan tersebut.
“Enggak boleh menunggu waktu, jadi kalau masih tidak diganti, jadi ada dugaan-dugaan, Prabowo ini tersandera oleh Jokowi,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Tirai Istana Tersibak! Jokowi hanya Titip 1 Nama Menteri ke Prabowo
-
Jhon Sitorus ke Loyalis Jokowi: Setelah Budi Arie Dipecat, Kok Kayak ODGJ Semua?
-
4 Menteri Era Jokowi 'Tumbang' di Kabinet Presiden Prabowo, Siapa Saja?
-
Budi Arie Dicopot, Jhon Sitorus: Jokowi Kehilangan Satu Tangan
-
Copot Budi Arie, Pengamat: Prabowo Tak Ingin Ulangi Rekor Korupsi Era Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?