- Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden Soekarno, meninggal dunia di California, AS, pada usia 80 tahun
- Kisah cintanya dengan Soekarno dimulai saat ia berusia 18 tahun dan menikah pada usia 19
- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sedang mengurus proses pemulangan jenazah Yurike Sanger dari Amerika Serikat
Suara.com - Kabar duka menyelimuti sejarah bangsa. Yurike Sanger, istri ketujuh dari Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, mengembuskan napas terakhirnya pada usia 80 tahun. Perempuan berdarah Jerman-Manado ini meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara.
Menurut informasi yang terkonfirmasi, Yurike Sanger wafat di San Gorgonio Memorial Hospital, California, Amerika Serikat, pada Rabu (17/9/2025) waktu setempat. Kepergiannya meninggalkan kenangan mendalam tentang salah satu kisah cinta paling ikonik dalam kehidupan Bung Karno.
Direktur Perlindungan WNI dari Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, membenarkan kabar tersebut. Kepada wartawan pada Jumat (19/9/2025), Judha menyatakan bahwa pihak Kemlu sedang berkoordinasi intensif dengan otoritas Amerika Serikat untuk proses pemulangan jenazah almarhumah ke Tanah Air. Saat ini, proses penerbitan akta kematian sebagai syarat utama pemulangan sedang diurus.
Kisah Cinta "Yuri Sayang" dan Bung Karno
Lahir pada 22 Mei 1945 di tengah gejolak akhir pendudukan Jepang, Yurike memiliki latar belakang keluarga yang unik. Ayahnya berdarah Jerman, sementara ibunya berasal dari Manado. Kisah pertemuannya dengan Soekarno terjadi pada tahun 1963, sebuah momen yang mengubah jalan hidupnya selamanya.
Saat itu, Yurike masih seorang pelajar SMA berusia 18 tahun yang aktif dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika, sebuah organisasi pelajar yang sering bertugas menyambut tamu kenegaraan. Dalam salah satu acara, tatapan mata Soekarno tertuju padanya. Momen itu begitu membekas dalam ingatan Yurike.
“Beliau menatap saya lama sekali, rasanya deg-degan sekali,” kenang Yurike dalam sebuah wawancara lama yang dikutip dari kanal YouTube.
Dari tatapan itu, benih-benih asmara mulai tumbuh. Soekarno, yang kala itu sudah berusia 62 tahun, menaruh perhatian khusus pada gadis muda tersebut. Kedekatan mereka terjalin cepat, diwarnai panggilan mesra dari Bung Karno untuknya: “Yuri Sayang”.
Puncak dari romansa mereka terjadi pada 6 Agustus 1964. Yurike Sanger yang baru berusia 19 tahun resmi dipersunting oleh Soekarno dan menjadi istri ketujuhnya. Sebagai bentuk penghormatan dan cintanya kepada sang suami, Yurike bahkan memutuskan untuk menjadi seorang mualaf, meskipun ia kembali memeluk agama Kristen setelah pernikahan mereka berakhir.
Baca Juga: Perjalanan Cinta Yurike Sanger dengan Soekarno, Istri Termuda Sang Proklamator
Kisah cinta mereka terekam indah dalam surat-surat pribadi Bung Karno. Salah satu yang paling dikenang adalah surat ucapan Natal pada tahun 1964, di mana Sang Proklamator menuliskan pesan penuh kasih: “Selamat Natal, Yuri Sayangku… semoga Tuhan memberkati engkau selalu. Aku rindu sekali padamu.”
Namun, pernikahan mereka hanya bertahan singkat, sekitar empat tahun. Guncangan politik hebat pasca-peristiwa G30S/PKI membuat kehidupan pribadi Soekarno ikut terimbas. Keduanya pun memutuskan untuk berpisah pada tahun 1968.
Setelah berpisah dari Bung Karno, Yurike menikah lagi dengan seorang pria bernama Subekti dan dikaruniai empat orang anak: Didi, Lita, Wahyu, dan Eka. Ia kemudian menghabiskan sisa hidupnya dan menetap di Amerika Serikat hingga akhir hayatnya.
Rencananya, jenazah Yurike Sanger akan dipulangkan ke Indonesia dan disemayamkan di Rumah Duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan, sambil menunggu jadwal kepastian kedatangannya.
Berita Terkait
-
Perjalanan Cinta Yurike Sanger dengan Soekarno, Istri Termuda Sang Proklamator
-
Sosok Yurike Sanger, Cinta Singkat Bung Karno yang Wafat di Usia 80 Tahun
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Istri ke-7 Soekarno Yurike Sanger Meninggal Dunia di AS
-
Pendidikan Kiran Soekarno, Cucu Presiden Pertama RI Ikut Bersihkan Sungai Tukad Bali Pasca Banjir
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra