- Seorang oknum polisi aktif Polda Riau, Bripka A, ditangkap karena menjadi otak dan pengendali peredaran 1 kg sabu
- Penangkapan Bripka A merupakan hasil pengembangan dari penangkapan tiga tersangka lain di Dumai
- Polda Riau menegaskan keterlibatan Bripka A adalah murni tindakan pribadi dan berkomitmen menindak tegas oknum tersebut
Suara.com - Alih-alih memberantas kejahatan, seorang oknum polisi di Riau justru menjadi dalang di baliknya. Adalah Bripka A, anggota aktif Kepolisian Daerah (Polda) Riau, yang kini harus menghadapi kenyataan pahit setelah perannya sebagai otak pengendali jaringan narkotika jenis sabu seberat 1 kilogram terbongkar.
Polda Riau dengan tegas menyatakan bahwa aksi bejat yang dilakukan Bripka A sama sekali tidak terkait dengan tugasnya sebagai abdi negara. Keterlibatannya dalam bisnis haram ini murni tindakan pribadi yang dilakukan di luar jam dinas dan tanpa perintah atasan.
“Keterlibatan Bripka A adalah perbuatan pribadi. Tidak ada hubungannya dengan Polda Riau. Justru saat ini kami tengah gencar memberantas narkoba, sehingga siapa pun yang terlibat akan ditindak tegas,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol. Anom Karibianto, di Pekanbaru, Selasa (23/9/2025).
Terungkapnya jejaring yang dikendalikan Bripka A ini berawal dari kesuksesan tim Direktorat Reserse Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (Ditresnarkoba) Polda Riau dalam Operasi Antik Lancang Kuning 2025. Tim lebih dulu meringkus tiga tersangka lain, yakni MR, AY, dan AP di Kota Dumai.
Dari "nyanyian" ketiga tersangka inilah, sebuah nama yang tak terduga muncul. Mereka mengaku bahwa sabu seberat 1 kg yang siap diedarkan itu berasal dari jaringan yang sepenuhnya berada di bawah kendali Bripka A.
Modus operandinya pun terbilang rapi. Para tersangka mengaku menyetorkan seluruh hasil penjualan narkoba ke sebuah rekening penampungan. Belakangan diketahui, rekening tersebut dikuasai penuh oleh Bripka A, meskipun menggunakan identitas orang lain untuk mengelabui pelacakan.
Berbekal informasi tersebut, tim langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap Bripka A pada 10 September di sebuah rumah makan di Pekanbaru. Penangkapan ini seolah menjadi tamparan keras sekaligus bukti nyata komitmen Polda Riau dalam membersihkan internalnya.
Kombes Anom menegaskan, kasus ini justru menunjukkan bahwa Korps Bhayangkara tidak akan pernah pandang bulu dalam menindak pelaku kejahatan narkoba, sekalipun itu adalah anggotanya sendiri.
"Tidak ada kompromi dan tidak ada ruang untuk main-main dengan narkoba,” tegasnya sebagaimana dilansir kantor berita Antara.
Baca Juga: Fakta Baru Suami di Cakung Bakar Istri Hidup-hidup: MA Ditangkap saat Nge-fly Narkoba di WC
Kini, Bripka A harus menghadapi proses hukum yang berat. Selain ancaman pidana penjara yang menantinya, ia juga berpotensi dipecat secara tidak hormat dari institusi Polri melalui sidang kode etik. Polda Riau memastikan seluruh proses hukum akan berjalan secara transparan dan akuntabel.
“Ini menjadi peringatan keras bagi seluruh personel. Sekali lagi, kami tegaskan Polri tidak mentolerir pelanggaran narkoba dalam bentuk apa pun,” tutur Anom.
Tag
Berita Terkait
-
Kronologis Intimidasi Suporter Terhadap Pelatih PSPS Pekanbaru dan Kurniawan Dwi Yulianto
-
Kurniawan Dwi Yulianto Diintimidasi Suporter, APSSI Pasang Badan
-
Fakta Baru Suami di Cakung Bakar Istri Hidup-hidup: MA Ditangkap saat Nge-fly Narkoba di WC
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Keluhan Hotman Paris Soal Bunga Deposito Anjlok: Itu Tujuan Saya
-
Semua Kalangan Bisa Akses Sekolah Garuda, Termasuk Masyarakat Miskin
-
Aktivis Kecam Pemerintah: Pajak Rakyat Dinaikkan, Cukai Rokok Dibiarkan Stagnan
-
Usman Tewas Membusuk Terikat Tali di Kamar, Temannya Panik saat Main ke Rumah
-
Status Tersangka Nadiem Makarim Digugat! Kejagung: Urusan Kerugian Negara Bukan di Sini
-
7 Poin Isi Pidato Prabowo Subianto di KTT PBB: Seruan Tegas Perdamaian Palestina-Israel
-
Tragis! Terpental usai Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor Tewas Terlindas Truk di Flyover Pesing Jakbar
-
Dari Bank Sampah Hingga Truk Listrik, Pemprov DKI Genjot Pengelolaan Sampah di Jakarta
-
Belum Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Bantah Ada Intervensi dari Penegak Hukum Lain
-
Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya?