- Kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dalam sebulan terakhir menjadi perhatian publik.
- Dalam sebulan terjadi tiga kali kecelakaan bus Transjakarta.
- Komisi B DPRD DKI mendesak Transjakarta memperketat jadwal sertifikasi sopir.
Suara.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, menyoroti rentetan kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi dalam sebulan terakhir sebagai hal yang luar biasa (extraordinary) dan menuntut perhatian serius. Ia mendesak agar sertifikasi bagi para pramudi dievaluasi dan diperketat untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.
Meskipun mengakui bahwa manajemen Transjakarta dan Dinas Perhubungan telah memiliki prosedur keselamatan, Nova memberikan catatan kritis, terutama mengenai evaluasi pramudi.
"Ini kan sudah tiga kali terjadi dalam satu bulan, dan itu faktor yang extraordinary," kata Nova usai rapat kerja Komisi B di Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Salah satu usulan utamanya adalah memperketat jadwal sertifikasi sopir. Jika saat ini sertifikasi hanya dilakukan setiap tiga tahun sekali, ia meminta agar evaluasi tersebut dilakukan lebih rutin.
"Catatan dari kami, soal sertifikasi sopir yang sekarang berlaku tiga tahun, apakah bisa dipersingkat... jadi setiap enam bulan," ucapnya.
Menurut Nova, keterampilan dan kecakapan pengemudi adalah faktor krusial dalam menjamin keselamatan. Dengan evaluasi yang lebih sering, ia berharap standar keamanan tidak hanya sebatas administrasi, tetapi benar-benar berdampak pada kinerja di lapangan.
Layanan Tetap Penting, Kepercayaan Publik Masih Tinggi
Meskipun melayangkan kritik tajam, Nova menekankan bahwa layanan Transjakarta hingga kini masih aman dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ia menyebut kepercayaan publik terhadap layanan ini tetap tinggi, yang dibuktikan dengan rata-rata 1,3 juta penumpang setiap hari.
"Transjakarta ini kan justru mendapat banyak pujian dari masyarakat. Bahkan sekarang bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Jabodetabek. Dari Bogor, Sawangan, semua sudah bisa terhubung. Artinya, peran Transjakarta sangat penting untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi," pungkasnya.
Baca Juga: Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono