- Rocky Gerung secara terbuka mengkritik keras penunjukan Muhammad Qodari sebagai Kepala KSP oleh Presiden Prabowo
- Alasan utama kritik Rocky adalah rekam jejak Qodari sebagai penggagas wacana presiden tiga periode
- Rocky Gerung khawatir penunjukan ini akan menimbulkan persepsi publik bahwa Prabowo juga memiliki keinginan untuk berkuasa selama tiga periode
Suara.com - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung kembali melontarkan kritik pedasnya. Kali ini, sasarannya adalah keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menunjuk Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang baru.
Bagi Rocky, langkah yang diambil Prabowo pada Rabu (17/9/2025) lalu ini bukan hanya sebuah kesalahan politik, tetapi sebuah 'reaksi yang buruk' yang mengirimkan sinyal berbahaya terkait masa depan demokrasi Indonesia.
Kritik tajam ini dilontarkan Rocky dalam sebuah perbincangan hangat bersama mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam siniar "Ruang Sahabat".
Rocky menilai, penunjukan Qodari adalah respons yang keliru atas tuntutan publik pasca-demonstrasi besar akhir Agustus lalu.
"Pak Prabowo ingin meng-address tuntutan publik itu, tetapi address-nya juga ngaco, karena mengangkat Qodari," kata Rocky dalam perbincangan yang tayang di YouTube tersebut.
Menurut Rocky, rekam jejak Muhammad Qodari sebagai salah satu penggagas utama wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode adalah 'dosa' politik yang tidak bisa diabaikan. Ia khawatir, kehadiran Qodari di lingkar dalam Istana akan memunculkan persepsi liar di tengah masyarakat.
"Qodari mengusulkan tiga periode, artinya Prabowo pakai Qodari supaya dia tiga periode juga, kan begitu persepsinya. Jadi, kita mesti kasih kritik juga bahwa oke, reaksi Prabowo dengan mengangkat Qodari, itu reaksi yang buruk," tutur Rocky dengan gaya khasnya.
Lebih jauh, Rocky menuding Presiden Prabowo seolah tidak mempelajari rekam jejak dan "prestasi antidemokrasi" dari orang yang baru saja ditunjuknya menempati posisi strategis tersebut.
Ia lantas membandingkan reshuffle kedua ini dengan yang pertama, di mana menurutnya Prabowo masih memberikan reaksi yang bagus terhadap tuntutan publik.
Baca Juga: Pedas! Blak-blakan di Depan Mahfud MD, Rocky Gerung Sebut Prabowo Ngaco, Mengapa?
"Nah, begitu Qodari diangkat (pada reshuffle kedua), maka negative impression pada presiden, pasti drop," ucapnya.
Rocky Gerung juga menyoroti betapa vitalnya posisi Kepala KSP, yang ia sebut sebagai "orang kedua" di Istana Kepresidenan. Ia mempertanyakan logika di balik penempatan figur kontroversial seperti Qodari di posisi sepenting itu.
"Lho, Qodari itu, KSP itu orang kedua lho, di Amerika itu kepala staf presiden orang kedua. Sekarang pertanyaannya, kenapa seorang yang antidemokrasi, memanipulasi konstitusi dengan tiga periode berdasarkan survei semata-mata, atau big data, kata Pak Luhut, diangkat jadi KSP," tutur Rocky.
Menurutnya, kebingungan ini bukan hanya miliknya, tetapi juga menjadi pertanyaan besar di kalangan anak-anak muda dan mahasiswa di berbagai daerah yang ia temui.
"Mereka mengatakan, kok, Pak Prabowo enggak ngerti ya, bahwa demokrasi itu artinya menyelamatkan ide awal konstitusi. Sementara Qodari menghalangi ide awal itu dengan mengusulkan supaya Pak Jokowi tiga periode. Ini catatan negatif," kata Rocky.
Berita Terkait
-
Pedas! Blak-blakan di Depan Mahfud MD, Rocky Gerung Sebut Prabowo Ngaco, Mengapa?
-
Mahfud MD Akui Sempat Ditawari Jabatan Menko Polkam: Saya Tidak Berkeringat, Tidak Etis
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Keraguan Publik Atas Keaslian Ijazah Jokowi Kian Membara Meski Bareskrim Menyatakan Asli
-
Pandji Pragiwaksono Bongkar Dugaan Rocky Gerung Jadi Jubir Prabowo: Kritik ke Prabowo Gak Logis
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Rocky Gerung Sebut Gibran Anak Kecil, Walk Out dari Acara TV Usai Debat Skenario Jokowi Wapres 2029
-
Macet TB Simatupang Berkurang! Tol FatmawatiPondok Indah Tetap Gratis sampai Oktober
-
Manuver Eks Dirut Allo Bank Indra Utoyo Kandas, Bukti KPK Kantongi Bukti Koruptor Proyek Rp2,1 T?
-
Panglima Minta Maaf, HUT TNI ke-80 di Monas Bakal Bikin Macet? Ini Skenario Pengalihan Arusnya
-
Menyemut di Patung Kuda, Ini Sederet Tuntutan Ribuan Petani Bikin Kawasan Dekat Istana Lumpuh!
-
Kemenperin Dukung Transformasi Industri Kemasan Menuju Keberlanjutan
-
Pesan Tegas Megawati di Hari Tani Nasional: Stop Konversi Lahan Subur!
-
FSGI Ungkap Masalah MBG di 14 Provinsi: Makanan Basi, Belatung, hingga Jeruk Busuk
-
Keracunan Massal Lagi? 7 Siswa SMAN 15 Jakarta Mual dan Sakit Perut Usai Makan MBG
-
Diundang Donald Trump, Prabowo Gabung Pertemuan Eksklusif Bahas Perdamaian Gaza di PBB