News / Nasional
Rabu, 24 September 2025 | 14:01 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono. (tangkap layar video)
Baca 10 detik
  • DPR RI apresiasi sikap Prabowo di PBB yang tawarkan two-state solution sebagai jalan damai Palestina-Israel.

  • Prabowo tegaskan Indonesia siap akui Israel jika Palestina merdeka dan diakui sebagai negara berdaulat.

  • Komisi I DPR janji kawal kebijakan luar negeri agar tetap berpijak pada konstitusi dan nilai kemanusiaan.

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara (two-state solution) dalam konflik Palestina-Israel di forum PBB. Pernyataan ini mendapat dukungan penuh dari DPR RI yang menilai langkah Prabowo berani, strategis, dan tetap menjunjung prinsip keadilan serta kedaulatan.

Indonesia menegaskan hanya akan mengakui Israel jika Palestina terlebih dahulu diakui sebagai negara merdeka.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, memberikan apresiasi tinggi terhadap pernyataan Presiden Prabowo Subianto di forum internasional tersebut.

Ia menilai langkah diplomatik tersebut sebagai upaya berani dan strategis yang tetap menempatkan prinsip keadilan dan kedaulatan sebagai fondasi utama.

Menurutnya, opsi pengakuan terhadap Israel yang disampaikan Presiden Prabowo bukanlah bentuk kompromi.

"Melainkan tawaran konstruktif yang mensyaratkan pengakuan penuh terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina terlebih dahulu," tegas Dave kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).

Ia menjelaskan bahwa sikap ini mencerminkan posisi konsisten Indonesia dalam mendukung solusi dua negara, sesuai dengan amanat berbagai resolusi internasional, termasuk Resolusi PBB 1967.

Dalam konteks geopolitik global saat ini, Dave menilai pendekatan Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menyuarakan aspirasi, tetapi juga menawarkan jalan keluar yang adil dan bermartabat bagi kedua belah pihak

Sebagai mitra strategis pemerintah dalam bidang pertahanan dan hubungan luar negeri, Komisi I DPR RI berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan luar negeri Indonesia.

Baca Juga: Diundang Donald Trump, Prabowo Gabung Pertemuan Eksklusif Bahas Perdamaian Gaza di PBB

"Agar tetap berpijak pada konstitusi, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berdaulat, berprinsip, dan dihormati di kancah global," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mendesak negara lain untuk segera mengakui kenegaraan Palestina sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi di Timur Tengah.

Prabowo Tegaskan Soal Two State Solution

Hal ini disampaikan dalam pidato di High-level International Conference on the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of Two-State Solution di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Selasa (23/9) dini hari WIB.

“Hanya solusi dua negara ini yang akan mengarah pada perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan untuk keamanan Israel,” kata Prabowo.

Ia menegaskan pentingnya kredibilitas PBB dalam menyelesaikan persoalan Palestina. Ia mengatakan bahwa pengakuan kenegaraan harus diiringi dengan peluang nyata menuju perdamaian yang adil dan abadi.

"Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Ini harus menjadi perdamaian nyata untuk semua pihak, untuk semua pihak yang terlibat. Yang Mulia, kami memuji negara-negara terkemuka di dunia yang telah mengambil langkah berprinsip ini. Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya di dunia telah mengambil langkah di sisi yang benar dari sejarah," lanjutnya.

Lebih lanjut, Prabowo mengajak negara-negara lain untuk ikut melakukan hal yang sama, mengakui negara Palestina sebagai langkah yang benar di sisi sejarah.

"Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang benar di sisi sejarah yang benar. Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan sejarah tidak menunggu," pungkasnya.

Load More