- FSGI mendesak pemerintah untuk moratorium atau penghentian sementara program MBG.
- Ribuan siswa keracunan hidangan makan bergizi gratis.
- Alih-alih evaluasi, pemerintah justru menaikkan anggaran MBG secara drastis tahun 2026.
Suara.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak pemerintah untuk melakukan moratorium atau penghentian sementara program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Desakan ini dilayangkan menyusul rentetan masalah serius dalam pelaksanaannya, mulai dari ribuan anak keracunan, makanan berbelatung, hingga dugaan konflik kepentingan.
FSGI menilai program ambisius ini tidak disertai dengan perencanaan yang jelas dan pengawasan yang ketat, sehingga justru menimbulkan banyak masalah di lapangan.
"FSGI mencatat tragedi keracunan hampir 6.000 peserta didik, makanan terdapat belatung/kecoa, ukuran makanan yang minim dan tak layak gizi, hingga potensi korupsi," kata Sekjen FSGI, Fahriza Marta Tanjung, dalam keterangannya, Rabu (24/9/2025).
"MBG harus segera dievaluasi total... selama proses evaluasi, program MBG harus dimoratorium dahulu. Ini soal menunggu giliran keracunan saja setiap daerah," tegasnya.
Evaluasi Belum Dilakukan, Anggaran Justru Melonjak
Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, menyoroti ironi dalam penganggaran program ini. Alih-alih melakukan evaluasi serius, pemerintah dan DPR justru menaikkan anggaran MBG secara drastis untuk tahun 2026.
"Anggaran program MBG tahun 2026 malah disahkan DPR sebesar Rp 335 Triliun, yang tahun 2025 hanya Rp 71 Triliun... Jangan mengejar target capaian jumlah tapi mengabaikan keselamatan anak-anak Indonesia," kata Retno.
Ia juga mengungkap adanya kebijakan yang berisiko bagi guru, seperti di Sleman di mana guru diminta mencicipi makanan lebih dulu untuk mencegah keracunan, atau di Ngawi di mana sekolah diminta mengganti rugi wadah makanan yang rusak dengan harga dua kali lipat.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut, FSGI memberikan lima rekomendasi utama kepada pemerintah:
Baca Juga: Isu Minyak Babi di Ompreng MBG, Ini Kata Tegas Badan Gizi Nasional
- Evaluasi Total: Melakukan evaluasi menyeluruh dengan melibatkan sekolah, guru, siswa, dan orang tua.
- Moratorium: Menghentikan sementara program MBG selama proses evaluasi berlangsung.
- Buka Masukan Publik: Membuka diri terhadap masukan dari publik mengenai pelaksanaan program.
- Prioritaskan Perlindungan Anak: Tidak hanya mengejar target jumlah, tetapi mengedepankan keselamatan dan perlindungan anak.
- Alihkan Anggaran: Mengalihkan anggaran MBG 2025 yang tidak terserap untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, terutama guru honorer.
FSGI juga mengapresiasi keberanian Kepala SDN 017 Napo di Kecamatan Limboro yang menolak menandatangani MoU program MBG karena meragukan mekanisme dan kualitasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Rp233 Triliun Uang Rakyat Nganggur di Bank, Pemda Gagal Kelola Anggaran?
-
Demokrasi Terancam? Rocky Gerung Kritik Pergeseran Politik ke Kaum Demagog
-
Penuh Belatung, RS Polri Ungkap Luka-luka Mengerikan Kasus Bocah Membusuk di Indekos Penjaringan
-
Jasad Bule Australia Pulang Tanpa Jantung dari Bali, Ada Apa di Balik Kematian Misteriusnya?
-
Hari Tani Nasional, Jalan Depan Gedung DPR RI Macet! Ini Rute Alternatif yang Disiapkan Polisi
-
Sebelum Prabowo Subianto, 4 Presiden Ri Ini Juga Pernah Berpidato di Sidang Umum PBB
-
Istilah 'Ibu Kota Politik' IKN Bikin Bingung, PDIP Minta Penjelasan Pemerintah
-
Two-State Solution Prabowo di PBB Dapat Dukungan DPR, Disebut Jalan Damai Bermartabat
-
BMKG Rilis Peringatan Dini: Mayoritas Indonesia Diguyur Hujan, Wilayah Ini Berstatus Siaga
-
Amankan Demo Hari Tani di DPR, 9.498 Personel Gabungan Dikerahkan, Jalan Gatot Subroto Tutup