News / Nasional
Sabtu, 27 September 2025 | 21:05 WIB
Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah. [ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/bar]
Baca 10 detik
  • Seorang prajurit TNI mengamuk di sebuah bank BUMN di Gowa.

  • Pemicunya diduga kuat adalah masalah pribadi yang mengganggu emosinya.

  • TNI janji perketat tes psikologi dan aturan kepemilikan senjata.

Suara.com - Mabes TNI buka suara soal insiden prajuritnya, Praka S, yang mengamuk di sebuah bank BUMN di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pemicunya ternyata bukan masalah kedinasan, melainkan dugaan adanya masalah pribadi yang mengganggu kondisi emosional sang prajurit.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, mengonfirmasi dugaan awal mengenai motif di balik tindakan nekat tersebut.

"Dugaan sementara, yang bersangkutan mengalami masalah pribadi yang mengganggu kondisi emosionalnya," kata Freddy dikutip Suara.com, Sabtu (27/9/2025).

Evaluasi Aturan

Berkaca dari insiden yang terjadi pada Kamis (25/9/2025) ini, Freddy menegaskan bahwa TNI akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah peristiwa serupa terulang.

Pengawasan terhadap prajurit, terutama yang memegang senjata, akan diperketat.

"Ini menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak lagi terjadi kejadian serupa. TNI akan memperkuat pengawasan terhadap prajurit yang memegang senjata, termasuk aspek psikologis," katanya.

Lebih dari sekadar pengawasan, TNI juga akan meninjau kembali prosedur teknis terkait kepemilikan dan penggunaan senjata dinas.

Baca Juga: DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca

Freddy menegaskan bahwa senjata api seharusnya hanya digunakan dengan tanggung jawab yang ketat.

"Serta mengevaluasi kembali prosedur teknis kepemilikan dan penggunaan senjata dinas. Intinya, senjata hanya boleh digunakan sesuai aturan dengan tanggung jawab yang ketat," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Praka S dilaporkan mengamuk di salah satu bank BUMN.

Peristiwa itu berawal saat Praka S masuk ke lobi bank sekitar pukul 09.00 Wita, sambil berteriak-teriak dan memegang senjata. 

Kejadian itu membuat nasabah dan pegawai panik. Seorang saksi mata bernama Asrul mengatakan pelaku sempat meminta air minum dan mengaku sedang menghadapi masalah pribadi. 

Meski begitu, suasana tetap mencekam hingga aparat TNI dikerahkan ke lokasi. 

Pukul 09.10 Wita, Pjs Danunit Inteldim 1409/Gowa bersama empat anggota tiba di tempat kejadian. 

Namun, upaya menenangkan tidak berjalan mulus. Saat didekati, yang bersangkutan sempat mengarahkan senjata ke tubuh Serda Pahri. 

Tembakan Mengenai Tembok

Dengan sigap, Serda Pahri mendorong laras ke atas. Senjata pun meletus dan peluru menembus tembok pos keamanan bank. 

Suara tembakan membuat suasana semakin panik, tetapi beruntung tidak ada korban jiwa. Usai tembakan, Serda Pahri memiting pelaku dari belakang hingga berhasil dilumpuhkan.

Petugas keamanan bank kemudian memborgol pelaku, sementara senjata dan amunisi disita.

Dari tangan Praka S, aparat mengamankan satu pucuk senapan SS2 V1, 86 butir peluru tajam, magazen, tas loreng, serta perlengkapan lainnya. 

Pelaku kemudian dibawa ke Kodim 1409/Gowa sebelum diserahkan ke Divisi III Kostrad.

Load More