- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengalami sorotan publik akibat 8.649 kasus keracunan yang terjadi sejak Januari hingga September 2025.
- Di tengah evaluasi besar-besaran, perhatian tertuju pada tiga pimpinan Badan Gizi Nasional (BGN) yang ternyata tidak berlatar belakang pendidikan gizi.
- Kepala BGN Dadan Hindayana adalah ahli entomologi, Wakil Kepala Sony Sonjaya berasal dari kepolisian dan hukum, sementara Nanik S. Deyang berlatar biologi dan berkarier di dunia jurnalistik serta komunikasi publik.
Brigjen Pol Sony Sonjaya merupakan perwira tinggi Polri yang memulai kariernya sebagai lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991.
Pendidikan di Akpol membekalinya dengan dasar-dasar hukum pidana, manajemen keamanan publik, dan strategi penegakan hukum.
Setelah lulus, ia menjalani berbagai penugasan di bidang reserse dan intelijen, yang memperkuat kompetensinya dalam pengawasan dan investigasi.
Usai menyelesaikan pendidikan dasar kepolisian, Sony melanjutkan pengembangan profesional melalui berbagai pendidikan lanjutan di lingkungan Polri dan luar negeri.
Sony mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri, yang merupakan jenjang pendidikan strategis bagi perwira menengah, serta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk penguatan wawasan kebangsaan dan kepemimpinan lintas sektor.
Di Lemhannas, ia mendalami isu-isu strategis terkait ketahanan pangan dan distribusi logistik nasional.
Sony juga memiliki latar pendidikan tambahan di bidang hukum dan intelijen, yang diperoleh melalui pelatihan khusus di Divisi Hukum Polri dan Badan Intelijen Keamanan.
Sony pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum dan Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus di Polda Jawa Barat, serta Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN sebelum diangkat sebagai Wakil Kepala BGN.
3. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang
Baca Juga: Dari Koki Terlatih hingga Pasang CCTV, Ini Permintaan Prabowo Usai Dengar Laporan KLB dari BGN
Nanik S. Deyang lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 3 Januari 1968. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), tepatnya di Fakultas Biologi, dan tergabung sebagai alumni angkatan 1984.
Meski latar akademiknya berasal dari ilmu biologi, karier profesional Nanik justru berkembang di dunia jurnalistik dan komunikasi publik.
Setelah menyelesaikan kuliah, Nanik memulai karier sebagai wartawan di Tabloid Bangkit, bagian dari grup Kompas Gramedia.
Nanik kemudian mendirikan dan memimpin Kelompok Media Peluang (KMP), yang membawahi berbagai media seperti majalah Femme, tabloid Info Kecantikan, Info Kuliner, Peluang Usaha, dan The Politic.
Latar pendidikan biologi Nanik memberi dasar pemahaman ilmiah, namun keahliannya berkembang di bidang komunikasi strategis dan advokasi sosial.
Nanik aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui