- Sebuah unggahan Instagram memperlihatkan truk bermuatan kayu melintas di Aceh Tamiang saat kawasan tersebut masih terdampak banjir bandang.
- Aktivitas pengangkutan kayu gelondongan secara masif ini terjadi pada malam hari melalui jalan lintas Medan–Banda Aceh yang rusak.
- Video viral tersebut memicu kemarahan publik atas terus berlanjutnya kegiatan industri kayu pasca bencana ekologis terjadi.
Suara.com - Di saat sebagian wilayah Sumatra masih berjuang bangkit dari luka banjir bandang, pemandangan yang terekam di sebuah unggahan Instagram justru menghadirkan ironi yang menyesakkan dada.
Video yang dibagikan akun @mnztl_ dari Aceh Tamiang memperlihatkan barisan truk bermuatan kayu gelondongan melaju di jalan lintas Medan–Banda Aceh, menembus malam yang gelap dan jalanan yang masih berlumpur.
Unggahan itu viral. Lebih dari puluhan ribu orang menyukai, ribuan lainnya membagikan ulang. Bukan tanpa alasan. Dalam salah satu slide, tertulis keterangan bahwa kendaraan-kendaraan seperti itu “kalau siang nggak pernah nampak, mereka berangkat tengah malam”, dan video direkam sekitar pukul setengah dua dini hari.
Di slide terakhir, terlihat jelas bagaimana pusat Kota Aceh Tamiang masih terendam lumpur cokelat, sisa amukan banjir bandang yang baru saja melanda.
Narasi yang ditulis pemilik akun pun penuh kemarahan dan keputusasaan, “Di tengah kondisi bencana belum pulih, mereka tetap rakus dan nggak jera.”
Kalimat itu seolah mewakili perasaan banyak warga yang kini harus hidup di antara puing, air keruh, dan lumpur, sementara di waktu yang sama, kayu-kayu dari hutan masih diangkut keluar.
Jalan Rusak, Lumpur Tebal, Tapi Truk Kayu Tak Pernah Berhenti
Dari potongan foto dan video yang beredar, tampak truk-truk besar dengan bak penuh gelondongan kayu berjalan perlahan di jalan yang rusak dan becek.
Lampu rem merah menyala di tengah kegelapan, memperlihatkan antrean panjang kendaraan berat. Ini bukan angkutan biasa.
Baca Juga: Ferry Irwandi Pamit dengan Transparansi Laporan Donasi Rp10 Miliar Aceh-Sumatra
Muatan kayu dalam jumlah besar itu menandakan aktivitas penebangan dan distribusi hasil hutan masih terus berlangsung, bahkan ketika wilayah sekitar baru saja diterjang bencana ekologis.
Yang membuat situasi ini terasa semakin ironis, sebagian ruas jalan yang dilalui truk tersebut juga merupakan jalur yang sama dengan wilayah terdampak banjir.
Lumpur masih menutupi aspal, bangunan di sisi jalan tampak kusam dan kotor, dan aktivitas warga jelas belum kembali normal. Namun roda-roda industri kayu seolah tak pernah berhenti berputar.
Unggahan akun @mnztl_ menjadi viral karena ia menampilkan kontras yang terlalu mencolok untuk diabaikan.
Banyak warganet menilai video itu sebagai bukti bahwa perusakan hutan di Sumatra masih berlangsung tanpa jeda, bahkan ketika dampaknya sudah nyata di depan mata.
Kemarahan publik bukan hanya tertuju pada para pengangkut kayu, tetapi juga pada sistem pengawasan dan penegakan hukum yang dianggap lemah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung