-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso resmi ditahan KPK.
-
Diduga terima 'commitment fee' senilai SGD 500 ribu.
-
Sebagian uang dipakai untuk 'fee' perantara perkenalan.
Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan mantan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Hendi Prio Santoso.
Hendi diduga menerima 'commitment fee' senilai SGD 500 ribu dalam skandal korupsi jual beli gas, dan bahkan memberikan 'uang perkenalan' kepada perantaranya.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, membeberkan bahwa uang haram tersebut diberikan oleh Arso Sadewo (AS), pemilik saham mayoritas PT Inti Alasindo Energi (IAE), sebagai pelicin kesepakatan.
"Setelah kesepakatan tersebut, saudara AS memberikan commitment fee sebesar SGD 500 ribu kepada saudara HPS di kantornya yang berlokasi di Jakarta," ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025).
Lebih mengejutkan lagi, Hendi kemudian memberikan sebagian kecil dari uang suap tersebut kepada Yugi Prayanto (YG), orang yang telah memperkenalkannya dengan Arso Sadewo.
"Sebagai imbalan karena telah diperkenalkan kepada saudara AS," ungkap Asep, menyebut Hendi memberikan USD 10 ribu dari uang tersebut kepada Yugi.
Akuisisi dengan Uang Muka
Skandal ini berawal pada tahun 2017 ketika PT IAE mengalami kesulitan keuangan.
Untuk mendapatkan dana segar, Komisaris PT IAE, Iswan Ibrahim, meminta Arso Sadewo untuk melobi PT PGN agar mau bekerja sama dengan skema akuisisi yang melibatkan pembayaran di muka.
Baca Juga: Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
"Untuk memuluskan kerja sama jual beli gas dengan opsi akuisisi menggunakan metode pembayaran advance payment sebesar USD 15 juta," kata Asep.
Lobi tersebut berhasil setelah Arso Sadewo dipertemukan dengan Hendi Prio Santoso, yang kemudian berujung pada pemberian commitment fee.
Setelah rampung menjalani pemeriksaan, Hendi Prio Santoso, yang menjabat sebagai Dirut PGN periode 2008-2017, langsung ditahan oleh penyidik.
Asep Guntur menjelaskan bahwa Hendi akan ditahan untuk 20 hari pertama di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih, terhitung mulai 1 hingga 20 Oktober 2025, untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Sebelumnya, KPK menahan dua tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pada perjanjian jual beli antara PT PGN dan PT IAE tahun 2017–2021.
Adapun kedua tersangka yang dilakukan penahanan ialah Komisaris PT IAE 2006-2023 Iswan Ibrahin dan Direktur Komersial PT PGN2016-2019 Danny Praditya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian