- Inisial J merujuk pada Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi.
- Jamiluddin mengungkapkan keheranannya jika Jokowi adalah Ketua Dewan Pembina PSI namun informasi tersebut belum dipublikasikan secara resmi.
- Tidak ada keuntungan bagi PSI untuk merahasiakan nama Ketua Dewan Pembina.
Suara.com - Teka-teki mengenai sosok Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang hanya diungkap dengan inisial "Bapak J" semakin menemui titik terang.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyoroti kuatnya indikasi bahwa inisial tersebut merujuk pada Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi, terutama setelah peristiwa arahan yang diberikan Jokowi kepada kader PSI di Bali.
Menurut Jamiluddin, arahan yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada kader PSI di Bali menjadi petunjuk kuat.
"Tidak sembarang orang dapat memberikan arahan ke kader partai. Biasanya yang melakukan itu punya posisi strategis di partai," jelas Jamiluddin saat dihubungi Suara.com, Jumat (3/10/2025).
Namun, Jamiluddin mengungkapkan keheranannya jika memang benar Jokowi adalah Ketua Dewan Pembina PSI namun informasi tersebut belum dipublikasikan secara resmi.
"Bila memang Jokowi yang menjadi Ketua Dewan Pembina, tentu aneh bila hingga saat ini belum dipublish," ujarnya.
Ia menekankan bahwa posisi Ketua Dewan Pembina adalah posisi yang sangat sentral dan strategis dalam struktur partai politik.
Lebih lanjut, Jamiluddin melihat bahwa secara politis, tidak ada keuntungan bagi PSI untuk merahasiakan nama Ketua Dewan Pembina. Sebaliknya, tindakan ini justru dapat merugikan citra partai.
"Dengan cara ini PSI justru akan dinilai sebagai partai tertutup," kata Jamiluddin.
Baca Juga: Ratusan Massa Gelar Aksi di KPK, Tuntut Jokowi Diperiksa
Di era demokrasi yang mengedepankan transparansi, label "partai tertutup" dinilai sudah tidak mendapat tempat di tengah masyarakat.
Jamiluddin juga mengingatkan bahwa sebagai partai yang identik dengan generasi muda, PSI seharusnya menampilkan diri sebagai partai yang terbuka dan transparan.
"PSI sebagai partai anak muda justru akan semakin tidak dianggap oleh masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, spekulasi mengenai peran mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin menguat.
Hal ini menyusul sebuah video yang memperlihatkan Jokowi memberikan arahan langsung kepada jajaran pengurus baru DPP PSI pimpinan putranya, Kaesang Pangarep, di Bali.
Momen tersebut terekam dalam unggahan video di akun Instagram resmi PSI, @psi_id. Dalam tayangan itu, seluruh kader tampak serius menyimak wejangan Jokowi, tapi isi pembicaraan sengaja dibisukan, yang semakin memicu rasa penasaran publik.
Berita Terkait
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Ratusan Massa Gelar Aksi di KPK, Tuntut Jokowi Diperiksa
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Menkum Sahkan Kepengurusan Mardiono, Mahkamah Partai Menggugat: Satu Syarat Formil Dilanggar
-
Menkum Supratman 'Tantang' Balik PPP Kubu Agus Suparmanto: Silakan Gugat SK Mardiono ke PTUN!
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing