News / Nasional
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 10:01 WIB
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (3/10/2025). (ANTARA/Bayu Saputra)
Baca 10 detik
  • Penyerapan anggaran program Makan Bergizi ratis menunjukkan tren yang sangat positif.
  • Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diminta tak perlu lagi cemas dan mengalihkan dana MBG untuk program lain.
  • Program MBG diklaim telah menyerap sekitar 380 ribu tenaga kerja, memberikan angin segar bagi banyak keluarga.

Suara.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa penyerapan anggaran program Makan Bergizi ratis menunjukkan tren yang sangat positif.

Dengan kinerja yang semakin membaik ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak perlu lagi cemas dan mengalihkan dana MBG untuk program lain.

"Kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap," tegas Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Luhut menjelaskan bahwa perbaikan serapan anggaran ini memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.

Dana yang dialokasikan untuk MBG terbukti mampu menggerakkan roda ekonomi di tingkat bawah dan bahkan menciptakan lapangan kerja baru.

Tak main-main, program ini diklaim telah menyerap sekitar 380 ribu tenaga kerja, memberikan angin segar bagi banyak keluarga.

"Karena pada dasarnya, seperti yang Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi," kata dia.

Meski penyerapan anggaran membaik, Luhut tak lupa memberikan peringatan penting kepada Badan Gizi Nasional (BGN).

Ia berpesan agar BGN lebih cermat dalam menjaga kelancaran pasokan bahan pangan penunjang MBG, seperti telur, ayam, pisang, ikan, dan sayuran.

Baca Juga: Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda

Kelangkaan di daerah tertentu dapat menghambat program dan berisiko pada "cost of fund" yang tidak optimal.

"Itu kami ingatkan tadi sama Pak Dadan (Kepala BGN), karena itu cost of fund juga. Jadi jangan sampai dana yang dialokasikan tidak bisa serap," kata dia.

"Tadi kami lihat dana semua akan terserap dengan baik, dan itu akan terjadi penyebaran, dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah," Luhut menambahkan.

Pelajar menyantap makan bergizi gratis (MBG). [ANTARA]

Sementara itu, Kepala BGN, Dadan Hindayana, memaparkan data konkret yang menunjukkan progres luar biasa. Hingga 3 Oktober 2025, penyerapan anggaran MBG telah mencapai Rp21,64 triliun, atau 34 persen dari total alokasi.

"Hari ini sudah Rp21,64 triliun jadi sudah mencapai 34 persen untuk secara keseluruhan. Tetapi untuk bantuan pemerintah, makan bergizinya Rp18,63 triliun, itu sudah mencapai 37 persen," kata Dadan.

"Jadi sudah 37 persen penerima manfaat makan bergizi," terang Dadan.

Load More