- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kontroversial kembali menjadi sorotan setelah banyak kasus keracunan.
- Sejumlah pihak meminta agar program ini dihentikan.
- Meski demikian Luhut Binsar Padjaitan menolaknya.
Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kontroversial kembali menjadi sorotan. Meskipun sempat terjadi kasus keracunan massal di sejumlah daerah, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa program tersebut tidak perlu dihentikan.
Pernyataan ini muncul merespons desakan keras dari Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) yang meminta pemerintah menghentikan sementara MBG karena dinilai menyedot anggaran besar dan telah menyebabkan lebih dari 5.000 siswa keracunan.
"Yang penting prosesnya kita lihat bagus, jalan. Kalau kurang di sana sini, kita perbaiki," kata Luhut dalam konferensi pers usai rapat dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Jumat, seperti dikutip Antara.
"Kita tentu sangat berhati-hati dengan kejadian keracunan kemarin. Tapi proses perbaikan semua sekarang berjalan."
Luhut meminta publik tidak terburu-buru menilai negatif program yang baru berjalan sembilan bulan ini. Ia berpendapat bahwa MBG memiliki manfaat jangka panjang yang krusial, yaitu membangun rantai pasok baru bagi kebutuhan pangan lokal, mulai dari telur, ikan, hingga pisang.
"Maksud saya ini membangun simpul-simpul ekonomi baru," tegas Luhut. Ia menambahkan bahwa perbaikan dan evaluasi saat ini sedang dilakukan secara menyeluruh.
Luhut juga menyoroti pentingnya perluasan peran pemerintah daerah (pemda) dalam pelaksanaan program untuk memastikan distribusi makanan lebih tepat sasaran. Ia menjanjikan bahwa dengan perbaikan data dan sistem, pelaksanaan MBG akan semakin baik dalam tiga bulan ke depan.
"Kita lihat tiga bulan ke depan menurut saya pasti akan lebih baik, karena dengan data-data yang ada dan pengecekan di lapangan, kami lakukan pengecekan fisik," ujarnya optimistis.
Sebelumnya, AEI menilai program MBG sarat misalokasi anggaran dan tidak tepat sasaran. Ekonom Lili Yan Ing dari AEI menyarankan agar penerima MBG diubah dari yang bersifat universal menjadi targeted (tertuju).
Baca Juga: Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
"Dengan mengubah penerima MBG dari yang bersifat universal menjadi targeted, pemerintah dapat memperbaiki misalokasi anggaran serta menyesuaikan program dengan tujuan kebijakan, sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat digunakan secara efektif,” ujar Lili.
Senada, Ekonom Milda Irhamni dari AEI menekankan pentingnya transparansi dan meminta evaluasi program dilakukan oleh lembaga independen untuk menghindari konflik kepentingan.
Meskipun kritik terus berdatangan, pernyataan keras Luhut Binsar Pandjaitan ini menunjukkan tekad pemerintah untuk tetap melanjutkan program MBG, dengan fokus pada perbaikan sistem dan melibatkan peran daerah secara lebih luas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul