- 3 korban mengembuskan napas terakhir di rumah sakit, sementara 11 lainnya ditemukan tak bernyawa di bawah tumpukan reruntuhan bangunan.
- Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.
- Proses identifikasi jenazah menjadi tantangan berat bagi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Suara.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat runtuhnya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terus bertambah, mencapai angka 14 jiwa hingga Sabtu (4/10/2025) pagi.
Dari jumlah tersebut, 3 korban mengembuskan napas terakhir di rumah sakit, sementara 11 lainnya ditemukan tak bernyawa di bawah tumpukan reruntuhan bangunan.
Penambahan paling mutakhir terjadi pada Jumat (3/10/2025) malam sekitar pukul 23.00 WIB, ketika Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu jenazah dari sektor A4.
“Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya,” ujar salah satu petugas Basarnas seperti dikutip dari Beritajatim.com- jaringan Suara.com.
Data resmi dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Timur mencatat total 14 korban meninggal dunia. Sembilan jenazah masih menjalani proses identifikasi yang rumit di RS Bhayangkara Polda Jatim, sementara lima jenazah lainnya telah lebih dulu teridentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Kalau yang lima orang kan lebih dulu ditemukan dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Nah, di sini (RS Bhayangkara) sudah sembilan jenazah,” jelas Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan.
Proses identifikasi jenazah menjadi tantangan berat bagi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Kabid DVI Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol dr Wahyu Hidajati mengungkapkan kendala utama yang mereka hadapi. Mayoritas korban adalah santri berusia belasan tahun, sehingga menyulitkan proses identifikasi konvensional.
“Usia korban rata-rata 12 sampai 15 tahun. Selain sidik jari yang rusak, tanda pembeda pada gigi juga tidak ada. Bahkan pakaian mereka hampir serupa,” terang dr Wahyu, menjelaskan betapa sulitnya menemukan ciri khas pada jenazah para korban muda ini.
Baca Juga: Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
Mengingat kompleksitas tersebut, dr Wahyu menyatakan bahwa langkah terakhir dan paling krusial yang kini ditempuh adalah pencocokan sampel DNA antara keluarga korban dan jenazah.
“Kalau DNA sudah terbukti match, itu tidak terbantahkan lagi. Jadi kita menuju ke sana sambil berkejaran dengan waktu karena jenazah semakin lama semakin membusuk,” tandasnya.
Dengan ditemukannya korban terbaru, jumlah santri yang meninggal dunia akibat tragedi runtuhnya bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny kini tercatat 14 orang.
Tim SAR dan DVI Polri masih terus melanjutkan upaya pencarian dan identifikasi, bertekad memastikan setiap korban terdata dan teridentifikasi dengan pasti, memberikan ketenangan bagi keluarga yang berduka.
Berita Terkait
-
Kepala BNPB Ungkap 54 Santri Pondok Pesantrean Al Khoziny Masih Tertimbun
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Tinjau Pesantren Al-Khoziny, Cak Imin Minta Pembangunan Gedung Tanpa Ahlinya Harus Dihentikan
-
Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi