-
Peta jalan Prabowo punya Pola A fokus kesejahteraan rakyat (5 bidang) dan Pola B fokus industrialisasi negara.
-
Rieke menyoroti urgensi perlindungan pekerja (5 bidang kesra) di tengah transisi digital dan energi pembangunan.
-
Revisi UU Ketenagakerjaan (2003) sangat penting melindungi jenis pekerjaan baru (digital), masuk Prolegnas 2025.
Suara.com - Ketua Umum Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia dan Anggota Satgas Perlindungan Pekerja indonesia, Rieke Diah Pitaloka, memberikan pandangan mendalam mengenai peta jalan pembangunan Indonesia yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Rieke menjelaskan bahwa rencana pembangunan untuk menjadi negara industri dibagi menjadi dua pola besar, yakni pola A yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dan pemerintahan, serta pola B yang berfokus pada industrialisasi.
Rieke menguraikan bahwa pola A yang menitikberatkan pada kesejahteraan rakyat dan pemerintahan, didasarkan pada lima bidang konstitusi atau lima bidang kesejahteraan rakyat (kesra).
Intisari dari amanat konstitusi ini meliputi, sandang, pangan, papan agar terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat.
Kemudian pendidikan kerakyatan, itu merupakan akses pendidikan yang merata dan berkualitas.
Lalu hak atas desehatan, pekerjaan dan jaminan sosial ini merupakan perlindungan hak-hak fundamental pekerja dan warga negara.
"Hak atas kehidupan Hukum dan HAM yaitu oenegakan keadilan dan penghormatan hak asasi manusia, dan terakhir hak atas lingkungan yang baik, aman dan Nyaman. Tentunya adalah kualitas hidup yang berkelanjutan dan aman," ujar Rieke usai menghandiri acara Local Media Summit 2025, Rabu 8 Oktober 2025.
Sementara itu, Pola B berfokus pada industrialisasi, sejalan dengan cita-cita menjadi negara maju. Industri yang dimaksud mencakup industri sandang, pangan, dan papan, serta industri bahan baku dan energi terbarukan.
"Oleh karena itu dibangun bendungan besar seperti Jati Luhur bukan hanya untuk pengairan tetapi untuk electricity," jelas Rieke.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Lantik Wamendagri III, Mendagri: Perkuat Kinerja Kemendagri
Ia juga menyoroti pentingnya industri pangan, farmasi, obat-obatan tradisional, dan pariwisata. "Kenapa harus ada itu? Karena jawabannya bahan baku kita punya, pasar kita punya," tegas Rieke.
Rieke kemudian mengalihkan fokus pada isu yang lebih krusial, yaitu nasib pekerja di tengah transisi pembangunan.
"Jadi kalau kita melihat energi itu bukan sesuatu rakyat harus menjalani, tapi memang rakyat harus menjalani karena harus menjalankan," ucapnya.
Ia menyoroti persoalan pekerja platform yang tidak terlindungi, namun perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan mereka kerap digiring seolah menganut green energy.
Rieke juga mengingatkan tentang konsep pembangunan pertama Indonesia, dengan salah satu pakarnya adalah Margono Joyohadikusumo, kakek dari Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia dan Anggota Satgas Perlindungan Pekerja indonesia, Rieke Diah Pitaloka,
Tag
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Subianto Lantik Wamendagri III, Mendagri: Perkuat Kinerja Kemendagri
-
Kini Diangkat Jadi Wamendagri, Apa Hoegeng Awards yang Pernah Disabet Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus?
-
Punya Nazar Khusus, Apa yang Dilakukan Prabowo Jika Indonesia Lolos Piala Dunia 2026?
-
Media Lokal Diminta Ambil Peran Soal Isu Lingkungan dan Krisis Iklim
-
Prabowo Lantik Gubernur Papua hingga Jajaran Pimpinan LPS dan BP BUMN
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Anak Buah Masuk Penjara Gegara Pasang Patok, Dirut PT WKM Pasang Badan: Saya yang Bertanggung Jawab
-
Anak Riza Chalid Hadapi Sidang Korupsi Pertamina, Pengacara Bantah Keterlibatan Kliennya
-
Gema Adzan Sang Ayah di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ikhlas Melepas Anaknya Syahid
-
Harapan Akhir Tahun Pekerja Online, Rieke Minta Kado Spesial Perpres Perlindungan dari Prabowo
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makariem, Hotman Paris Cecar Ahli Hukum Soal Kerugian Negara
-
Yayat Supriatna Sebut Pembangunan Infrastruktur Pangan Bukan Domain Pemerintah
-
Gubernur Pramono Tolak Atlet Israel, Menlu 'Lempar Bola' ke Persani dan Imigrasi
-
Bantah Menteri Pigai, Komnas HAM Tegaskan Kasus Keracunan MBG Adalah Pelanggaran Hak Asasi
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur
-
Gebrakan Gibran di Tangerang: Tanam Jagung Pakai Traktor, Minta Bulog Inovasi Demi Swasembada